Kisah Nyata dari Jordan
Posted On Minggu, 14 September 2008 at di 01.44 by .: IKHSAN. ND Sepasang wanita muda sedang duduk duduk pada sebuah bar dihotel berbintang lima, dengan pemandangan “Laut Mati” (Dead Sea), sekitar 40 km dari kota Amman Ibukota Jordan, hotel itu terletak sangat dekat dengan perbatasan Israel, mereka sedang menikmati “Tequilla”, itulah salah satu jenis minuman keras yang paling umum disana.
Ketika dalam perjalanan pulang, keduanya menyaksikan seorang wanita yang tergeletak ditengah jalan, keadaannya sangat mengerikan, wanita itu sangat dikenal oleh keduanya, seorang pelacur yang selalu mabuk dari hasil kerjaannya, wanita itu tergeletak ditengah jalan dalam keadaan tak bernyawa, perutnya yang buncit dan menonjol menunjukkan bahwa ia sedang hamil tua telah pecah, sedangkan dilehernya masih tergantung termos besi yang berisi arak. wanita itu tewas disebabkan menyeberang dalam keadaan mabuk. Tubuhnya yang kurus dengan perut yang buncit itu dihantam sebuah truk peti kemas hingga terlempar. belum cukup hantaman truk besar itu melandanya, tubuh wanita itu bagaikan panah lepas dari busurnya menghantam tebing karang disamping jalan. lalu baru tubuh penuh dosa itu terhempas di kerikil tajam di teras jalan. tulang kepalanya remuk, sebagian kulit kepala dan rambutnya masih menempel di tebing karang. paha kanannya sudah terpisah dari tubuhnya. perutnya robek serta kepala bayi kecil tersembul dari perut ibunya yang bermandikan darah dan arak yg berasal dari termos yang penyok sekalian meremukkan tulang rusuknya, bayi itu masih tampak bergerak gerak, terkejang-kejang, lalu diam untuk selamanya, pemandangan menyeramkan itu membuat kedua wanita itu pucat pasi dan jatuh pingsan.
Keesokan harinya kedua wanita itu saling bertemu di sebuah Mall di Pusat kota Amman, akan tetapi yang satu sudah jauh berubah, ia telah mengenakan jilbab lengkap, wajahnya sudah memancarkan cahaya tobat, dan kelopak matanya membengkak karena banyak menangis, wanita kedua tampak kaget, “Hei…apa aku tak salah lihat ???” serunya dengan pandangan keheranan.
Wanita pertama hanya menunduk dan berkata lirih, “Aku telah kembali pada bimbingan Tuhanku, aku takut dan malu pd Nya, aku jijik terhadap diriku, aku rindu pada keindahan, aku rindu pada kesucian, aku rindu pada kemuliaan, hanya Tuhanku yang mau mema’afkanku, hanya Tuhanku yang dapat memuliakanku, hanya Tuhanku yang dapat menyucikanku…” belum selesai ia berbicara wanita kedua sudah berlalu dari hadapannya.
Tiga bulan berlalu tanpa terasa, kedua wanita itu sudah tak pernah berhubungan lagi, wanita pertama sedang asyik menikmati cahaya ayat ayat Allah, ia duduk di kursi kayu di beranda rumahnya, melewatkan sore harinya bersama Al Qur’an, yang dahulu sore harinya ia habiskan bersama Tequilla. Tiba tiba Ponselnya berbunyi seakan hendak memutus kenikmatannya, tetapi ia enggan memutus ngajinya, ia biarkan selular itu berbunyi, berhenti dan berbunyi lagi, lalu berhenti dan berbunyi lagi, akhirnya dengan sangat berat ia menghentikan bacaann Al Qur’annya dan menjawab telepon, ternyata sipenelepon adalah temannya yang sudah tiga bulan tak pernah mau berhubungan dengannya, Temannya berkata lirih “Bagaimana sih caranya bertobat..? ”.Dengan gembira wanita shalihah itu menjelaskan cara cara shalat, membaca Al Qur’an dan ibadah ibadah Indah lainnya, tetapi temannya terdiam dan berkata dengan berat, “Sholat..?, pake jilbab..?, aduh malas ah, aku berat melakukannya, tapi…., aku butuh ketenangan.”. wanita shalihah itu berusaha meyakinkan bahwa Ibadah dengan diawali tobat adalah ketenangan yang sangat indah, namun temannya memang kepala batu, seraya berkata, “ngga deh.., aku belum mau jadi biarawati..!”, seraya memutus hubungan teleponnya.
Tiga hari kemudian wanita shalihah itu mendapat kabar bahwa temannya telah menemui ajalnya. Lalu ia bergegas untuk melayat kerumah temannya dan ternyata jenazah telah menuju pusara untuk dimakamkan. Sesampainya ia dirumah temannya ia bertemu ibu dari temannya tsb yang juga terlambat, karena datang dari luar
Semua sosok yang menyaksikan pemandangan itu terlonjak mundur. Ibu dan wanita shalihah itu sudah sedari tadi jatuh pingsan. Dan para penggali kubur yang sudah melompat keluar liang itu dengan tanpa pikir panjang menimbun liang itu dengan cepat dan lari meninggalkan pusara.
Wanita shalihah itu semakin giat beribadah. Ibu wanita
Firman Allah :
“DAN PERUMPAMAAN PERUMPAMAAN ITU KAMI PERLIHATKAN PADA MANUSIA AGAR MEREKA MAU BERFIKIR” (QS Al Hasyr-21).
sumber: