Game terbaik Akhir tahun 2008

ndak berat kok, langsung aja klik di sini : http://sockandawe.com/

Buruan... jadilah yang terdepan ^_^

Posted in Label: | 0 komentar

Tauriyah = bohong yang bukan dusta ?

Tauriyah atau ma’arid adalah melontarkan satu ucapan yang memiliki dua makna, yaitu makna yang mendekati maksud yang difahami oleh pendengar dan makna yang jauh berbeda yang dikehendaki oleh pembicara, dimana makna ini dikandung oleh bahasa arab, dan dengan syarat tidak membathilkan kebenaran dan membenarkan kebathilan.
Baiklah, berikut penjelasan lebih lanjut tentang tauriyah melalui beberapa contohnya yang diguanakan para Salaf dan imam-imam yang dicantumkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullahu ta’la dalam kitabnya Ighatsatul Lahfan;

1. telah dinukil dari Hammad rahimahullahu ta’ala bahwa jika dia didatangi seseorang yang dia tidak ingin ditemaninya duduk, dia berkata sambil meringis: “Gerahamku, gerahamku”. (dia hanya menyebutkan gerahamnya, dan tidak menyinggung apakah sakit, atau luka)pent, sehingga dia terbebas dari beban orang yang tidak mendatangkan kebaikkan bila ditemani.

2. Sufyan Ats-Tsauri dihadirkan ke majelis Khalifah Al-Mahdi lalu khalifah memuliakannya (memuji-mujinya secara berlebih-lebihan). Kemudian dia berniat keluar, khalifah berkata padanya : “Anda harus duduk”. Kemudian Ats-tsauri bersumpah bahwa dia akan kembali lagi. Dia kemudian keluar sambil meninggalkan sandalnya di pintu. Sesaat kemudian, dia kembali lagi untuk mengambil sandalnya dan pergi. Ketika khalifah menanyakannya; maka dikatakan kepada khalifah tersebut, “Dia bersumpah untuk kembali, kemudian dia kembali untuk mengambil sandalnya”.

3. suatu ketika Imam Ahmad sedang berkumpul dengan murid-muridnya di rumahnya, diantaranya terdapat Al-Marwadzi. Kemudian seseorang dari luar rumah mencari Al-Marwadzi sedang Imam Ahmad tidak suka kalau Al-Marwadzi keluar. Imam Ahmad kemudian berkata : “Al-Marwadzi tidak di sini?” sambil meletakkan jarinya di telapan tangannya dan berbicara, karena si penanya tidak melihatnya.

4. jika Anda ditanya apakah Anda melihat fulan, sedang Anda khawatir jika Anda memberitahunya maka dia akan menyakitinya. Maka Anda katakan kepadanya : “maa roai tuhui” yang maksud Anda bahwa anda tidak memotong paru-parunya (karena ro a artinya ada 2, melihat dan memotong paru-paru) dan ini adalah makna yang benar dalam segi bahasa. Contoh, ketika seorang sedang berlari-lari menghindar dari sekelompok orang yang katakanlah ingin membunuhi atau menganiayanya, kemudia orang ini meminta kita untuk tidak menyebutkan keberadaan posisinya. Nah..hal yang kita lakukan adalah cepat-cepat untuk berpindah tempat meskipun hanya 1 / 2 jengkal. Ketika orang yang hendak berbuat aniaya tersebut menyusul dan bertanya kepada kita tentang keberadaan seorang yang hendak didzolimi tadi, maka kita cukup mengatakan : “Selama saya berdiri di sini, saya tidak melihat seorangpun yang meminta tolong kepada saya”. Perhatikan, ini bukan dusta, akan tetapi benar keadaannya, sebelum saya berpindah posisi, memang ada orang yang minta tolong kepada saya, akan tetapi setelah saya ubah posisi, maka saya tidak mendapati orang yang meminta pertolongan itu.

Hadist dari Ummu Khultsum ra :

Aku belum pernah mendengar beliau (Rasulullah SAW) membolehkan berbohong, kecuali dalam 3 hal, yaitu (1) mencegah (menghalau) musuh dalam berperang, (2) berbohong dengan tujuan untuk mendamaikan pihak yang bertikai dan (3) perkataan bohong suami terhadap istrinya (untuk kemaslahatan rumah tangga keduanya).
Dan contoh di atas, bersesuaian dengan point ke-2 dari hadist di atas.

5. Raja Namrud pernah bertanya kepada Nabi Ibrahim as tentang wanita yang ada bersama beliau, jika wanita ini istrinya maka raja akan membunuhnya, apakata Nabi Ibrahim untuk mengakali raja yang dzholim ini, beliau berkata : “dia adalah saudaraku”. Saudara yang dimaksudkan Nabi Ibrahim adalah saudara seiman, sedangkan yang ditangkap oleh sang Raja adalah saudara sepersusuan atau satu darah, sehingga selamatlah istri Nabi Ibrahim as.

6. pada saat tengah berkecambuknya perang, informasi-informasi yang beredar sangatlah penting utk strategi perang, oleh sebab itu Nabi SAW pergi mencari informasi tersebut, sehingga bertemu dengan seorang yang diyakini memiliki informasi penting tersebut, akan tetapi jika orang ini mengetahui bahwa yang bertanya adalah orang dari Madinah (saat itu Nabi sudah berhijrah ke Madinah), maka ia akan tutup mulut dan tidak mau memberikan informasi perang tersebut, maka ketika orang tersebut bertanya kepada Rasul, “dari mana asalmu?”, maka Nabi menjawab : ana fil maa (saya berasal dari air). Kemudian Nabi mendapatkan informasinya karena orang itu percaya bahwa Nabi berasal dari Iraq, karena saat itu iraq adalah negeri yang dikelilingi oleh air (maa) , padahal yang dimaksud maa oleh Nabi adalah air mani, karena memang setiap manusia berasal dari air mani.

7. ketika seorang imam besar di desak suatu pemerintahan yang zholim untuk mengakui bahwa Al-Qur’an itu adalah makhluk (padahal sesungguhnya Al-Qur’an adalah ‘Qalamulloh’ dan bukanlah makhluk), maka imam ini menunjuk jari – jarinya sambil berkata : “Al-Qur’an, Injil, Taurat, ini semua (sambil tetap menunjukkan jarinya) adalah makhluk”. Maksud dari kata ‘ini semua’ adalah ‘tangan beliau sendiri’ dan bukan Al-Qur’an ataupun yang lainnya, karena pada saat itu beliau tengah menunjukki ke jari-jarinya.

Namun, perlu diingat, bahwa seorang muslim tidak sepatutnya menggunakan tauriyah ini kecuali dalam keadaan betul-betul mendesak. Ini dikarenakan hal-hal sebagai berikut :

a. Memperbanyak tauriyah, bisa menyeret pelakunya ke dalam perbuatan dusta.
b. Hilangnya kepercayaan atas omongan sebagian atas sebagian yang lain. Karena salah seorang di antara mereka akan meragukan omongan saudaranya, apakah omongannya sesuai dengan zharinya atau tidak?
c. Jika si pendengar mendapati hakikat yang bertentangan dengan zahir kalam si pembicara, dan tidak menyadari tauriyah si pembicara, niscaya dia akan menganggapnya pembohong. Ini jelas bertentangan dengan perintah Syari’at untuk memelihara kehormatan dan harga diri.
d. Menjadi jalan masuknya rasa bangga diri dalam diri si pelaku, karena dia merasa mampu mengelabui orang lain.

Demikianlah rangkuman yang saya kumpulkan dari berbagai sumber, selanjutnya terserah kepada Anda, karena saya yakin, Anda sudah dewasa dan tahu akan hal-hal yang harus Anda lakukan.


* ref : langkah tepat menghadapi kondisi darurat. (Muhammad sholeh Al-Munajid).

Posted in Label: | 0 komentar

7 kali Naik Haji tidak dapat melihat Ka’bah

Sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, Hasan (bukan nama sebenarnya),mengajak ibunya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima. Sarah (juga bukan nama sebenarnya), sang Ibu, tentu senang dengan ajakan anaknya itu. Sebagai muslim yang mampu secara materi, mereka memang
berkewajiban menunaikan ibadah Haji.

Segala perlengkapan sudah disiapkan. Singkatnya ibu anak-anak ini akhirnyaberangkat ke tanah suci. Kondisi keduanya sehat walafiat, tak kurang satu apapun. Tiba harinya mereka melakukan thawaf dengan
hati dan niat ikhlas menyeru panggilan Allah, Tuhan Semesta Alam. “Labaik allahuma labaik, aku datang memenuhi seruanMu ya Allah”. Hasan menggandeng ibunya dan berbisik, “Ummi undzurila Ka’bah (Bu,
lihatlah Ka’bah).”

Hasan menunjuk kepada bangunan tempat persegi berwarna hitam itu. Ibunya yang berjalan di sisi anaknya tak beraksi, ia terdiam.

Perempuan itu sama sekali tidak melihat apa yang ditunjukkan oleh anaknya. Hasan kembali membisiki ibunya. Ia tampak bingung melihat raut wajahi bunya. Di wajah ibunya tampak kebingungan. Ibunya sendiri tak mengerti mengapa ia tak bisa melihat apapun selain kegelapan.beberapakali iamengusap-usap matanya, tetapi kembali yang tampakhanyalah kegelapan.
Padahal, tak ada masalah dengan kesehatan matanya. Beberapa menit yang lalu ia masih melihat segalanya dengan jelas, tapi mengapa memasuki Masjidil Haram segalanya menjadi gelap gulita. Tujuh kali Haji Anak yang sholeh itu bersimpuh di hadapan Allah. Ia shalat memohon ampunan-Nya.

Hati Hasan begitu sedih. Siapapun yang datang ke Baitulah, mengharap rahmatNYA. Terasa hampa menjadi tamu Allah, tanpa menyaksikan segala kebesaran-Nya, tanpa merasakan kuasa-Nya dan juga rahmat-Nya.

Hasan tidak berkecil hati, mungkin dengan ibadah dan taubatnya yang sungguh-sungguh, Ibundanya akan dapat merasakan anugrah-Nya, dengan menatap Ka’bah, kelak. Anak yang saleh itu berniat akan kembali membawa ibunya berhaji tahun depan. Ternyata nasib baik belum berpihak kepadanya. Tahun berikutnya kejadian serupa terulang lagi. Ibunya kembali dibutakan di dekat Ka’bah, sehingga tak dapat menyaksikan bangunan yang merupakan symbol persatuan umat Islam itu. Wanita itu tidak bisa melihat Ka’bah.

Hasan tidak patah arang. Ia kembali membawa ibunya ke tanah suci tahun berikutnya. Anehnya, ibunya tetap saja tak dapat melihat Ka’bah. Setiap berada di Masjidil Haram, yang tampak di matanya hanyalah gelap dan gelap. Begitulah keganjilan yang terjadi pada diri Sarah. hingga kejadian itu berulang sampai tujuh kali menunaikan ibadah haji. Hasan tak habis pikir, ia tak mengerti,apa yang menyebabkan ibunya menjadi buta di depan Ka’bah. Padahal, setiap berada jauh dari Ka’bah, penglihatannya selalu normal. Ia bertanya-tanya, apakah ibunya punya kesalahan sehingga mendapat azab dari Allah SWT ?. Apa yang telah diperbuat ibunya, sehingga mendapat musibah seperti itu ? Segala pertanyaan berkecamuk dalam dirinya. Akhirnya diputuskannya untuk mencari seorang alim ulama, yang dapat membantu permasalahannya.

Beberapa saat kemudian ia mendengar ada seorang ulama yang terkenal karena kesholehannya dan kebaikannya di Abu Dhabi (UniEmirat). Tanpa kesulitan berarti, Hasan dapat bertemu dengan ulama yang
dimaksud.

Ia pun mengutarakan masalah kepada ulama yang saleh ini. Ulama itu mendengarkan dengan seksama, kemudian meminta agar Ibu dari hasan mau menelponnya. anak yang berbakti ini pun pulang.

Setibanya di tanah kelahirannya, ia meminta ibunya untuk menghubungi ulama di Abu Dhabi tersebut. Beruntung, sang Ibu mau memenuhi permintaan anaknya. Ia pun mau menelpon ulama itu, dan menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya di tanah suci. Ulama itu kemudian meminta Sarah introspeksi, mengingat kembali, mungkin ada perbuatan atau peristiwa yang terjadi padanya di masa lalu,
sehingga ia tidak mendapat rahmat Allah. Sarah diminta untuk bersikap terbuka, mengatakan dengan jujur, apa yang telah dilakukannya. “Anda harus berterus terang kepada saya, karena masalah Anda bukan masalah sepele,” kata ulama itu pada Sarah. Sarah terdiam sejenak. Kemudian ia meminta waktu untuk memikirkannya. Tujuh hari berlalu, akan tetapi ulama itu tidak mendapat kabar dari Sarah. Pada minggu kedua setelah percakapan pertama mereka, akhirnya Sarah menelpon. “Ustad, waktu masih muda, saya bekerja sebagai perawat di rumah sakit,” cerita Sarah akhirnya. “Oh, bagus…..Pekerjaan perawat adalah pekerjaan mulia,“potong ulama itu.” Tapi saya mencari uang sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara, tidak peduli, apakah cara saya itu halal atau haram,” ungkapnya terus terang. Ulama itu terperangah. Ia tidak menyangka wanita itu akan berkata demikian. “Disana….” sambung Sarah, “Saya sering kali menukar bayi, karena tidak semua ibu senang dengan bayi yang telah dilahirkan.
Kalau ada yang menginginkan anak laki-laki, padahal bayi yang dilahirkannya perempuan, dengan imbalan uang, saya tukar bayi-bayi itu sesuai] dengan keinginan mereka.

“Ulama tersebut amat terkejut mendengar penjelasan Sarah. “Astagfirullah……” betapa tega wanita itu menyakiti hati para ibu yang diberi amanah Allah untuk melahirkan anak. bayangkan, betapa banyak keluarga yang telah dirusaknya, sehingga tidak jelas nasabnya. Apakah Sarah tidak tahu, bahwa dalam Islam menjaga nasab atau keturunan sangat penting. Jika seorang bayi ditukar, tentu nasabnya menjadi tidak jelas. Padahal,nasab ini sangat menentukan dalam perkawinan, terutama dalam masalah mahram atau muhrim, yaitu orang-orang yang tidak boleh dinikahi. “Cuma itu yang saya lakukan,” ucap Sarah. “Cuma itu ?” tanya ulama terperangah. “Tahukah anda bahwa perbuatan Anda itu dosa yang luar biasa, betapa banyak keluarga yang sudah Anda hancurkan !”.

Ucap ulama dengan nada tinggi.”Lalu apa lagi yang Anda kerjakan ?” tanya ulama itu lagi sedikit kesal. “Di rumah sakit, saya juga melakukan tugas memandikan orang mati.” “Oh bagus, itu juga pekerjaan mulia,” kata ulama. “Ya, tapi saya memandikan orang mati karena ada kerja sama dengan tukang sihir.” “Maksudnya ?”. tanya ulama tidak mengerti. “Setiap saya bermaksud menyengsarakan orang, baik membuatnya mati atau sakit, segala perkakas sihir itu sesuai dengan syaratnya, harus dipendam di dalam tanah. Akan tetapi saya tidak menguburnya di dalam tanah, melainkan saya masukkan benda-benda itu ke dalam mulut orang yang mati.” “Suatu kali, pernah seorang alim meninggal dunia.

Seperti biasa, saya memasukkan berbagai barang-barang tenung seperti jarum, benang dan lain-lain
ke dalam mulutnya. Entah mengapa benda-benda itu seperti terpental, tidak mau masuk, walaupun saya sudah menekannya dalam-dalam.

Benda-benda itu selalu kembali keluar. Saya coba lagi begitu seterusnya berulang-ulang. Akhirnya, emosi saya memuncak, saya masukkan benda itu dan saya jahit mulutnya. Cuma itu dosa yang saya lakukan.” Mendengar penuturan Sarah yang datar dan tanpa rasa dosa, ulama itu berteriak marah. “Cuma itu yang kamu lakukan ?”. “Masya Allah….!!! Saya tidak bisa bantu anda. Saya angkat tangan”. Ulama itu amat sangat terkejutnya mengetahui perbuatan Sarah. Tidak pernah terbayang dalam hidupnya ada seorang manusia, apalagi ia adalah wanita, yang memiliki nurani begitu tega, begitu keji. Tidak pernah terjadi dalam hidupnya, ada wanita yang melakukan perbuatan sekeji itu.

Akhirnya ulama itu berkata, “Anda harus memohon ampun kepada Allah, karena hanya Dialah yang
bisa mengampuni dosa Anda. “Bumi menolaknya. Setelah beberapa lama, sekitar tujuh hari kemudian ulama tidak mendengar kabar selanjutnya dari Sarah. Akhirnya ia mencari tahu dengan menghubunginya melalui telepon. Ia berharap Sarah telah bertobat atas segala yang telah diperbuatnya. Ia berharap Allah akan mengampuni dosa Sarah, sehingga Rahmat Allah datang kepadanya. Karena tak juga memperoleh kabar, ulama itu menghubungi keluarga Hasan di mesir. Kebetulan yang menerima telepon adalah Hasan sendiri. Ulama menanyakan kabar Sarah, ternyata kabar duka yang diterima ulama itu. “Ummi sudah meninggal dua hari setelah menelpon ustad,” ujar Hasan. Ulama itu terkejut mendengar kabar tersebut. “Bagaimana ibumu meninggal, Hasan ?”.tanya ulama itu.

Hasan pun akhirnya bercerita : Setelah menelpon sang ulama, dua hari kemudian ibunya jatuh sakit dan meninggal dunia. Yang mengejutkan adalah peristiwa penguburan Sarah. Ketika tanah sudah digali, untuk kemudian dimasukkan jenazah atas ijin Allah, tanah itu rapat kembali, tertutup dan mengeras. Para penggali mencari lokasi lain untuk digali. Peristiwa itu terulang kembali. Tanah yang sudah digali kembali menyempit dan tertutup rapat.


Peristiwa itu berlangsung begitu cepat, sehingga tidak seorangpun pengantar jenazah yang menyadari bahwa tanah itu kembali rapat. Peristiwa itu terjadi berulang-ulang. Para pengantar yang menyaksikan peristiwa itu merasa ngeri dan merasakan sesuatu yang aneh terjadi. Mereka yakin, kejadian tersebut pastilah berkaitan dengan perbuatan si mayit. Waktu terus berlalu, para penggali kubur putus asa dan kecapaian karenape kerjaan mereka tak juga usai. Siangpun berlalu, petang menjelang, bahkan sampai hampir maghrib, tidak ada satupun lubang yang berhasil digali. Mereka akhirnya pasrah, dan beranjak pulang. Jenazah itu dibiarkan saja tergeletak di hamparan tanah kering kerontang. Sebagai anak yang begitu sayang dan hormat kepada ibunya, Hasan tidak tega meninggalkan jenazah orang tuanya ditempat itu tanpa dikubur. Kalaupun dibawa pulang, rasanya tidak mungkin. Hasan termenung di tanah perkuburan
seorang diri. Dengan ijin Allah, tiba-tiba berdiri seorang laki-laki yang berpakaian hitam panjang, seperti pakaian khusus orangMesir. Lelaki itu tidak tampak wajahnya, karena terhalang tutup kepalanya yang menjorok ke depan. Laki-laki itu mendekati Hasan kemudian berkata padanya, ” Biar aku tangani jenazah ibumu, pulanglah!”. kata orang itu.

Hasan lega mendengar bantuan orang tersebut, Ia berharap laki-laki itu akan menunggu jenazah ibunya. Syukur-syukur mau menggali lubang untuk kemudian mengebumikan ibunya. “Aku minta supaya kau jangan menengok kebelekang, sampai tiba di rumahmu, “pesan lelaki itu.

Hasan mengangguk, kemudian ia meninggalkan pemakaman. Belum sempat ia di luar lokasi pemakaman, terbersit keinginannya untuk mengetahui apa yang terjadi dengan jenazah ibunya. Sedetik kemudian ia menengok ke belakang. Betapa pucat wajah Hasan, melihat jenazah ibunya sudah dililit api, kemudian api itu menyelimuti seluruh tubuh ibunya. Belum habis rasa herannya, sedetik kemudian dari arah yang berlawanan, api menerpa wajah Hasan. Hasan ketakutan. Dengan langkah seribu, ia pun bergegas meninggalkan tempat itu.

Demikian yang diceritakan Hasan kepada ulama itu. Hasan juga mengaku, bahwa separuh wajahnya yang tertampar api itu kini berbekas kehitaman karena terbakar. Ulama itu mendengarkan dengan seksama semua cerita yang diungkapkan Hasan. Ia menyarankan, agar Hasan segera beribadah dengan
khusyuk dan meminta ampun atas segala perbuatan atau dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh ibunya. Akan tetapi, ulama itu tidak menceritakan kepada Hasan, apa yang telah diceritakan oleh ibunya kepada ulama itu.

Ulama itu meyakinkan Hasan, bahwa apabila anak yang soleh itu memohon ampun dengan sungguh-sungguh, maka bekas luka di pipinya dengan ijin Allah akan hilang. Benar saja, tak berapa lama kemudian Hasan kembali mengabari ulama itu, bahwa lukanya yang dulu amat terasa sakit dan panas luar biasa, semakin hari bekas kehitaman hilang. Tanpa tahu apa yang telah dilakukan ibunya selama hidup, Hasan tetap mendoakan ibunya. Ia berharap, apapun perbuatan dosa yang telah dilakukan oleh ibunya, akan diampuni oleh Allah SWT. Semoga kisah nyata dari Mesir ini bisa menjadi pelajaran bagi kita
semua. Uang Rp 50.000 atau S$50 kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak derma masjid, tetapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket. 45 menit terasa terlalu lama untuk berzikir tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan bola sepak. Semua insan ingin memasuki syurga tetapi tidak ramai yang berfikir dan berbicara tentang bagaimana untuk memasukinya.

Kita mengirimkan ribuan ‘jokes’ dan ’suratberantai’ melalui e-mail tetapi bila ! mengirimkan yang berkaitan dengan ibadah seringkali berfikir 2 atau 3kali.
OLEH ITU JANGAN BIARKAN DIRI KITA INI MENJADI
SEBAHAGIAN DARI
KELUCUAN
TERSEBUT,
INSYA’ALLAH.
Wassalamualaikum


From : dessy.acidblog.net

Posted in Label: | 0 komentar

Kisah Nyata dari Jordan

Sepasang wanita muda sedang duduk duduk pada sebuah bar dihotel berbintang lima, dengan pemandangan “Laut Mati” (Dead Sea), sekitar 40 km dari kota Amman Ibukota Jordan, hotel itu terletak sangat dekat dengan perbatasan Israel, mereka sedang menikmati “Tequilla”, itulah salah satu jenis minuman keras yang paling umum disana.

Ketika dalam perjalanan pulang, keduanya menyaksikan seorang wanita yang tergeletak ditengah jalan, keadaannya sangat mengerikan, wanita itu sangat dikenal oleh keduanya, seorang pelacur yang selalu mabuk dari hasil kerjaannya, wanita itu tergeletak ditengah jalan dalam keadaan tak bernyawa, perutnya yang buncit dan menonjol menunjukkan bahwa ia sedang hamil tua telah pecah, sedangkan dilehernya masih tergantung termos besi yang berisi arak. wanita itu tewas disebabkan menyeberang dalam keadaan mabuk. Tubuhnya yang kurus dengan perut yang buncit itu dihantam sebuah truk peti kemas hingga terlempar. belum cukup hantaman truk besar itu melandanya, tubuh wanita itu bagaikan panah lepas dari busurnya menghantam tebing karang disamping jalan. lalu baru tubuh penuh dosa itu terhempas di kerikil tajam di teras jalan. tulang kepalanya remuk, sebagian kulit kepala dan rambutnya masih menempel di tebing karang. paha kanannya sudah terpisah dari tubuhnya. perutnya robek serta kepala bayi kecil tersembul dari perut ibunya yang bermandikan darah dan arak yg berasal dari termos yang penyok sekalian meremukkan tulang rusuknya, bayi itu masih tampak bergerak gerak, terkejang-kejang, lalu diam untuk selamanya, pemandangan menyeramkan itu membuat kedua wanita itu pucat pasi dan jatuh pingsan.

Keesokan harinya kedua wanita itu saling bertemu di sebuah Mall di Pusat kota Amman, akan tetapi yang satu sudah jauh berubah, ia telah mengenakan jilbab lengkap, wajahnya sudah memancarkan cahaya tobat, dan kelopak matanya membengkak karena banyak menangis, wanita kedua tampak kaget, “Hei…apa aku tak salah lihat ???” serunya dengan pandangan keheranan.
Wanita pertama hanya menunduk dan berkata lirih, “Aku telah kembali pada bimbingan Tuhanku, aku takut dan malu pd Nya, aku jijik terhadap diriku, aku rindu pada keindahan, aku rindu pada kesucian, aku rindu pada kemuliaan, hanya Tuhanku yang mau mema’afkanku, hanya Tuhanku yang dapat memuliakanku, hanya Tuhanku yang dapat menyucikanku…” belum selesai ia berbicara wanita kedua sudah berlalu dari hadapannya.

Tiga bulan berlalu tanpa terasa, kedua wanita itu sudah tak pernah berhubungan lagi, wanita pertama sedang asyik menikmati cahaya ayat ayat Allah, ia duduk di kursi kayu di beranda rumahnya, melewatkan sore harinya bersama Al Qur’an, yang dahulu sore harinya ia habiskan bersama Tequilla. Tiba tiba Ponselnya berbunyi seakan hendak memutus kenikmatannya, tetapi ia enggan memutus ngajinya, ia biarkan selular itu berbunyi, berhenti dan berbunyi lagi, lalu berhenti dan berbunyi lagi, akhirnya dengan sangat berat ia menghentikan bacaann Al Qur’annya dan menjawab telepon, ternyata sipenelepon adalah temannya yang sudah tiga bulan tak pernah mau berhubungan dengannya, Temannya berkata lirih “Bagaimana sih caranya bertobat..? ”.Dengan gembira wanita shalihah itu menjelaskan cara cara shalat, membaca Al Qur’an dan ibadah ibadah Indah lainnya, tetapi temannya terdiam dan berkata dengan berat, “Sholat..?, pake jilbab..?, aduh malas ah, aku berat melakukannya, tapi…., aku butuh ketenangan.”. wanita shalihah itu berusaha meyakinkan bahwa Ibadah dengan diawali tobat adalah ketenangan yang sangat indah, namun temannya memang kepala batu, seraya berkata, “ngga deh.., aku belum mau jadi biarawati..!”, seraya memutus hubungan teleponnya.

Tiga hari kemudian wanita shalihah itu mendapat kabar bahwa temannya telah menemui ajalnya. Lalu ia bergegas untuk melayat kerumah temannya dan ternyata jenazah telah menuju pusara untuk dimakamkan. Sesampainya ia dirumah temannya ia bertemu ibu dari temannya tsb yang juga terlambat, karena datang dari luar kota. Ibu itu tergopoh gopoh menuju pusara anak perempuannya didampingi si wanita shalihah. Ketika tiba ternyata penguburan telah selesai. Si ibu berteriak menjerit jerit, ia menjambak rambut dan merobek bajunya memaksa untuk melihat jenazah anaknya terakhir kali. Penguburan dan talqin sudah usai, namun permintaan ibu membuat para hadirin menjadi bingung. Mereka berusaha menyabarkan Sang ibu, namun ibu itu terus memaksa dengan terus merobeki bajunya. Akhirnya permintaannya pun dengan berat diterima, kuburan itu di gali lagi atas permintaan keluarganya. penggalipun dengan cepat menggali pusara itu. Namun ketika sampai pada kayu penutup mayat, ternyata kayu kayu itu sudah hancur. mereka menyingkirkan kayu kayu itu dengan penasaran…semua wajah melongokkan pandangannya ke liang kubur. Lalu kayu kayu hancur itu pun disingkirkan dengan hati-hati, maka terlihatlah pemandangan yang sangat mengerikan. Kain kafan penutup mayat itu sudah hancur berserakan, mayat wanita itu hangus terbakar, rambutnya kaku bagaikan jeruji besi, hampir mirip sapu ijuk, kedua bola matanya berada dipipinya dalam keadaan kuncup bagaikan buah kering yang terbakar. Dan lidahnya terjulur keluar serta dari mulut,mata dan telinganya mengalirkan asap yang berbau daging hangus….
Semua sosok yang menyaksikan pemandangan itu terlonjak mundur. Ibu dan wanita shalihah itu sudah sedari tadi jatuh pingsan. Dan para penggali kubur yang sudah melompat keluar liang itu dengan tanpa pikir panjang menimbun liang itu dengan cepat dan lari meninggalkan pusara.

Wanita shalihah itu semakin giat beribadah. Ibu wanita malang tadi sudah menjadi penghuni rumah sakit jiwa. Dan kubur itu menjadi kuburan terakhir yang dimakamkan di pemakaman itu, karena tak ada lagi orang yang mau menguburkan keluarganya di makam itu.
Firman Allah :

“DAN PERUMPAMAAN PERUMPAMAAN ITU KAMI PERLIHATKAN PADA MANUSIA AGAR MEREKA MAU BERFIKIR” (QS Al Hasyr-21).

sumber: Amman Post

Posted in Label: | 0 komentar

Trik menggunakan Google.

kemungkinan ini akan bermanfaat dalam pemcarian di google

di ambil dari: http://nothandsomehero.wordpress.com/

“ Intitle:” ialah sintaks perintah untuk membatasi pencarian yang hanya menghasilkan judul yang mengandung informasi pada topik yang
dimaksud. Sebagai contoh pada pencarian, “intitle:
password admin ” ( tanpa tanda kutip ). Pencarian akan mencari page yang mengandung kata ” password ” sebagai judulnya dengan prioritas utama “admin” .
Jika pada pencarian terdapat dua query pencarian utama, digunakan sintaks allintitle: untuk pencarian secara lengkap. Sebagai contoh pada pencarian “allintitle:admin mdb”. Maka pencarian akan dibatasi pada dua subjek utama judul yaitu “admin” dan “mdb”.

” inurl:” ialah sintaks perintah untuk membatasi pencarian yang hanya menghasilkan semua URL yang hanya berisi kata kunci informasi yang dimaksudkan. Sebagai contoh pencarian dalam pencarian,”inurl : database mdb”. Pencarian akan menghasilkan semua URL yang hanya mengandung informasi tentang “database mdb “.
Hal yang sama juga berlaku pada sintaks ini, jika terdapat dua query pencarian utama, digunakan sintaks “allinurl:” untuk mendapatkan list url tersebut.
Sebagai contoh pencarian “allinurl: etc/passwd” , pencarian akan menghasilkan URL yang mengandung informasi tentang “etc” dan “passwd”. Tanda garis miring slash (”/”) diantara dua kata etc dan passwd akan diabaikan oleh mesin pencari Google.

“site:” ialah sintaks perintah untuk membatasi pencarian suatu query informasi berdasarkan pada suatu situs atau domain tertentu. Sebagai contoh pada pencarian informasi: “waveguide site:itb.ac.id” (tanpa tanda kutip). Pencarian akan mencari topic tentang waveguide pada semua halaman yang tersedia pada domain itb.ac.id.

Baca Lanjutannya…???

“cache:” akan menunjukkan daftar web yang telah masuk kedalam indeks database Google. Sebagai contoh:
“cache:deffcon.org”, pencarian akan memperlihatkan list yang disimpan pada Google untuk page deffcon.org

“filetype:” ialah sintaks perintah pada Google untuk pencarian data pada internet dengan ekstensi tertentu (i.e. doc, pdf or ppt etc). Sebagai contoh pada pencarian : “filetype:doc site:go.id confidental” ( tanpa tanda kutip). Pencarian akan menghasilkan file data dengan ekstensi “.doc” pada semua domain go.id yang berisi informasi “confidential”.

“link:” ialah sintaks perintah pada Google yang akan menunjukkan daftar list webpages yang memiliki link pada webpage special. Sebagai contoh:”link:www.securityfocus.com” akan menunjuukan daftar webpage yang memiliki point link pada page SecurityFocus.

“related:” sintaks ini akan memberikan daftar web pages yang serupa dengan web page yang di indikasikan.
Sebagai contoh: “related:www.securityfocus.com”, pencarian akan memberi daftar web page yang serupa dengan homepage Securityfocus.

“intext:” sintaks perintah ini akan mencari kata kata pada website tertentu. Perintah ini mengabaikan link atau URL dan judul halaman. Sebagai contoh :
“intext:admin” (tanpa tanda petik), pencarian akan menghasilkan link pada web page yang memiliki keyword yang memiliki keyword admin.

Beberapa query sintaks diatas akan sangat membantu dalam pencarian data dan informasi lebih detail.

Google dapat menjadi mesin pencari untuk menggali informasi tertentu dan rahasia, informasi yang tidak diperkirakan yang dapat memberitahukan sisi lemah suatu sistem. Hal tersebut yang dimanfaatkan oleh sebagian individu untuk melakukan penetrasi suatu server atau sistem informasi .

Sintaks “Index of ” dapat digunakan untuk mendapatkan situs yang menampilkan indeks browsing direktori.
Webserver dengan indeks browsing yang dapat diakses, berarti siapa saja dapat melakukan akses pada direktori webserver, seperti layaknya dapat dilakukan pada lokal direktori pada umumnya.

Pada kesempatan ini dipaparkan bagaimana penggunaan sintaks “index of” untuk mendapatkan hubungan pada webserver dengan direktori indeks browsing yang dapat diakses.. Hal tersebut merupakan sumber informasi yang sederhana dapat diperoleh, akan tetapi isi dari informasi seringkali merupakan informasi yang sangat penting. Informasi tersebut dapat saja berupa password akses atau data transaksi online dan hal yang sangat penting lainnya.


Dibawah ini merupakan beberapa contoh penggunaan sintaks ” indeks of” untuk mendapatkan informasi yang penting dan sensitive sifatnya.
ex :

Index of /admin
Index of /passwd
Index of /password
Index of /mail
“Index of /” +passwd
“Index of /” +password.txt
“Index of /” +.htaccess
“Index of /secret”
“Index of /confidential”
“Index of /root”
“Index of /cgi-bin”
“Index of /credit-card”
“Index of /logs”
“Index of /config”
“Index of/admin.asp
“Index of/login.asp

Mencari sistem atau server yang vulnerable menggunakan sintaks “inurl:” atau “allinurl:”

1. Menggunakan sintaks “allinurl:winnt/system32/” (dengan tanda petik ) akan menampilkan daftar semua link pada server yang memberikan akses pada direktori yang terlarang seperti “system32″. Terkadang akan didapat akses pada cmd.exe pada direktori “system32″ yang memungkinkan seseorang untuk mengambil alih kendali sistem pada server tersebut.

2. Menggunakan “allinurl:wwwboard/passwd.txt” ( dengan tanda petik ) akan menampilkan daftar semua link pada server yang memiliki kelemahan pada “wwwboard Password”. Pembahasan lebih lanjut tentang vulnerability “wwwboard Password” dapat dilihat pada site keamanan jaringan seperti http://www.securityfocus.com atau http://www.securitytracker.com

3. Menggunakan sintaks “inurl: bash history” (dengan tanda petik ) akan menampilkan daftar link pada server yang memberikan akses pada file “bash history” melalui web. File tersebut merupakan command history file yang mengandung daftar perintah yang dieksekusi oleh administrator, yang terkadang menyangkut informasi sensitive seperti password sistem. Seringkali password pada sistem telah dienkripsi, untuk mendapatkan password aslinya bentuk yang dienkripsi ini harus didekripsi menggunakan program password cracker. Lama waktu untuk mendapatkan hasil dekripsi tergantung dari keandalan program dan banyaknya karakter yang terenkripsi.

4. Menggunakan “inurl:config.txt” (dengan tanda petik) akan menampilkan daftar semua link pada server yang memberikan akses pada file “config.txt. File ini berisi informasi penting termasuk hash value dari password administrator dan proses autentifikasi dari suatu database.
Sintaks “inurl:” atau “allinurl:” dapat dikombinasikan dengan sintaks yang lainnya seperti pada daftar dibawah ini :

Inurl: /cgi-bin/cart32.exe
inurl:admin filetype:txt
inurl:admin filetype:db
inurl:admin filetype:cfg
inurl:mysql filetype:cfg
inurl:passwd filetype:txt
inurl:iisadmin
inurl:auth_user_file.txt
inurl:orders.txt
inurl:”wwwroot/*.”
inurl:adpassword.txt
inurl:webeditor.php
inurl:file_upload.php
inurl:gov filetype:xls “restricted”
index of ftp +.mdb allinurl:/cgi-bin/ +mailto allinurl:/scripts/cart32.exe allinurl:/CuteNews/show_archives.php
allinurl:/phpinfo.php
allinurl:/privmsg.php
allinurl:/privmsg.php
inurl:cgi-bin/go.cgi?go=*
allinurl:.cgi?page=*.txt
allinurul:/modules/My_eGallery
Mencari suatu sistem atau server yang memiliki kelemahan dengan sintaks “intitle:”
atau “allintitle:”"








Posted in Label: | 1 komentar

3 Hari Bersama "Ahli Syurga ".

Sahabat Anas bin Malik ra bercerita:

"Pada suatu saat, kami duduk bersama Rasulullah saw, tiba-tiba beliau mengatakan: "Akan muncul di hadapan kita seorang penghuni surga." Tak lama kemudian muncul seorang lelaki sederhana setengah tua, masih nampak di wajahnya tetesan air wudhu, ia menghampiri majelis kami bersama Rasulullah Saw. Pada hari berikutnya Rasulullah saw mengatakan hal yang sama dan muncul orang yang sama. Pada hari ketiga hal yang sama terjadi seperti pada hari-hari sebelumnya. Ketika Rasulullah saw menyelesaikan majelisnya, Abdullah bin Amr bin 'Ash datang menghampiri orang tua tersebut seraya berkata: "Wahai paman, bolehkah aku bermalam dirumah paman selama 3 hari? Aku sedang ada masalah dirumah." Orang tua itupun menjawab: "Dengan senang hati wahai anak muda!"

Selama 3 malam, Abdullah tidak melihat orang tersebut melakukan sholat malam (qiyamul lail). Hanya, saat orang itu terjaga di malam hari, ia membolak balikkan badannya di pembaringan sambil bertasbih, tahmid dan takbir, setelah itu ia tertidur kembali sampai menjelang waktu subuh. Abdullah menjelaskan: "Aku mendengar ia mengucapkan dzikrullah. Setelah tiga malam, hampir saja aku meremehkan perbuatannya." Abdullah berkata: "Wahai paman, sebenarnya aku tidak mempunyai masalah di rumah, aku hanya penasaran ingin tahu amalan yang engkau lakukan sampai-sampai Rasulullah saw mengatakan engkau adalah calon penghuni surga." Mendengar kata-kata itu, orang tua itupun tersenyum seraya berkata: "Tidak ada yang aku lakukan selama ini selain seperti apa yang engkau perhatikan selama berada disini." Saat Abdullah akan melangkahkan kakinya keluar rumah, orang tua itu memanggilnya dan menegaskan, "Memang tidak ada amalan selain yang engkau lihat selama ini, namun alhamdulillah selama ini aku tak pernah curang atau merugikan orang lain dan tidak pernah menaruh rasa dendam kepada orang lain." Akhirnya, Abdullah memperoleh jawaban dari hasil investigasinya selama ini seraya berkata:"Inilah barangkali yang menghantarkan dirimu kepada derajat ahli surga dan sikap inilah yang sulit kami lakukan."

Subhanallah, selama hidupnya tak pernah melukai hati orang lain. Jangankan menaruh dendam kesumat, merasa iri saja tidak pernah, tak pernah berlaku curang, apalagi menzalimi saudaranya sesama muslim. Siapakah yang mampu melakukannya kalau bukan mereka yang memiliki kebersihan hati, harganya tak tertandingi, karena itu pula keistimewaan tersebut dibalas dengan perhiasan Alloh (sil-'atu-Alloh) yang bernilai sangat istimewa, yakni surga.

(Keluarga Pelajar Islam Indonesia (KPII))

Posted in Label: | 0 komentar

Teguran Rasulullah SAW pada Abubakr ra.

Dikeluarkan oleh Ahmad dan At-Tabarani dari Abu Hurairah r.a. bahwa seorang lelaki telah mencerca Abu Bakar r.a.
Ketika itu, Rasulullah SAW juga sedang duduk di sana. Baginda SAW tersenyum dan keheranan melihatkan keadaan lelaki tersebut. ketika lelaki itu mulai bersikap kurang ajar terhadap Abu Bakar r.a.
Semula Abu Bakar diam (karena malu membalasnya telebih di depan Rasulullah), namun lama-kelamaan Abu Bakar pun naik pitam dan membalas beberapa kata lelaki tersebut.
Seketika Rasulullah SAW menjadi marah lalu bangun kemudian pergi. Dan dibuntuti oleh Abu Bakar r.a.
Abu Bakar berkata kepada Rasulullah SAW: "Lelaki itu bersikap kurang ajar terhadap diriku, oleh karena itu aku membalasnya, dan
Ketika aku mulai membalasnya, kamu meninggalkan kami di tempat itu ".

Rasulullah SAW bersabda:
“Sewaktu engkau mendiami cercaan orang itu, maka aku melihat malaikat berdatangan ke arahmu dan mendo’akan agar engkau tetap bersabar, semakin kasar cercaan itu maka akupun melihat semakin banyak malaikat yang berdatangan dan ikut mendo’akan mu. Tetapi, ketika engkau mulai membalas kata-kata kasarnya itu, syetan mulai mengambil tempat dan duduk di antara kamu dan aku (Rasul) tidak mau duduk bersama syeitan-syeitan hingga aku pergi dari tempat itu.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi:
"Ya Abu Bakar ! Terdapat tiga perkara yang benar yaitu:

1) Apabila seorang hamba itu dizalimi dengan satu kezaliman, maka dia meninggalkan tempat itu semata-mata karena Allah, Allah akan menguatkan dan membantunya.
2) Apabila seseorang itu membuka pintu kedermawanannya dan memberi hadiah, maka Allah akan menambahkan kekayaannya.
3) Apabila seseorang itu mula meminta-minta untuk menambahkan kekayaannya, maka Allah akan mengurangkan kekayaannya.


(Sumber : Edi S. Kurniawan, Muhammad Haryadi)

Posted in Label: | 0 komentar

Menghitung Huruf Al-Qur'an

Menghitung Huruf Al-Qur'an
oleh: Ibnu Kholil

Gairah intelektualitas para Ulama masa lalu memang membikin kita mengeleng-gelengkan kepala. Banyak kita jumpai karya-karya spektakuler yang jarang kita dapatkan pada zaman ketika gairah intelektualitas umat Islam menurun. Terkadang sesuatu yang kita tidak anggap penting, namun ternyata tidak luput dari ide-ide kreatif yang mereka ciptakan.
Dan ternyata hal-hal yang dianggap tidak penting itu memiliki tempat khusus di dalam hati para generasi berikutnya. Bahkan, juga kadang menjadi data penting yang cukup jarang diketahui. Karena tidak jarang, walaupun masa ini telah ditopang dengan kecanggihan teknologi, ternyata masih harus pasrah hanya dengan gelengan kepala, mengingat situasi teknologi zaman dulu masih tidak secanggih saat ini.
Salah satunya hasil penelitian seorang sekaliber Imam an-Nasafi yang meneliti jumlah huruf dalam kitab suci al-Qur ‘an!.
Kalau yang dihitung adalah jumlah surat atau kalimat, masih mending. Tapi kalau menghitung jumlah huruf, cukup ruwet juga, 'kan ‘ Dan ternyata itu yang dilakukan oleh an-Nasafi.
Hasil penelitiannya ini ditulis dalam kitab Majmu al Ulum wa Mathli’u an Nujum dan dikutip oleh Imam Ibn a’rabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al Ilahiyah karangannya sendiri. Berikut ini uraiannya dan huruf-huruf diurut sesuai dengan banyaknya:
Alif : 48740 huruf,
Lam : 33922 huruf,
Mim : 28922 huruf,
Ha : 26925 huruf,
Ya ‘ : 25717 huruf,
Wawu : 25506 huruf,
Nun : 17000 huruf,
Lam alif : 14707 huruf,
Ba ‘ : 11420 huruf,
Tsa ‘ : 10480 huruf,
Fa ‘ : 9813 huruf,
‘Ain : 9470 huruf,
Qaf : 8099 huruf,
Kaf : 8022 huruf,
Dal : 5998 huruf,
Sin : 5799 huruf,
Dzal : 4934 huruf,
Ha : 4138 huruf,
Jim : 3322 huruf,
Shad : 2780 huruf,
Ra ‘ : 2206 huruf,
Syin : 2115 huruf,
Dhadl : 1822 huruf,
Zai : 1680 huruf,
Kha ‘ : 1503 huruf,
Ta : 1404 huruf,
Ghain : 1229 huruf,
Tha ‘ : 1204 huruf dan
terakhir Dza : 842 huruf.
Jumlah total semua huruf dalam al-Qur‘an sebanyak : 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu). Jumlah total ini sudah termasuk jumlah huruf ayat yang di-nusakh.
mambaussholihin.com 2006

Posted in | 0 komentar

Agar Wajah Tidak Dipalingkan

Seorang ulama besar yang pernah belajar pada Al-Auza’i, bercerita, ” Dulu ada seorang laki-laki yang sering duduk bersamaku dengan sebagian wajahnya yang tertutup oleh cadar (penutup wajah dari kain yang sering digunakan oleh wanita muslimah untuk menutup wajahnya)

Kepada laki-laki itu aku lalu berkata, ‘Kamu sering duduk bersamaku, tapi mengapa kamu masih tetap saja mengenakan cadar ? Tolong perlihatkan wajahmu itu padaku !’
‘Bersediakah kamu memberikan jaminan keamanan kepadaku ?’ pinta laki-laki itu.

‘Ya,’ jawabku singkat.
‘Dulu aku adalah seorang penggali kubur, lalu ada seorang wanita yang dimakamkan di suatu pemakaman. Aku lalu datang ke pemakaman itu dan membongkarnya. Saat menggali makamnya, alat yang kupakai mengenai sebuah batu bata, lalu kuangkat dan kutaaruh di atas kain selendang. Selanjutnya batu bata itu kupindahkan ke atas kain kafan yang sudah kubentangkan sebelumnya. Aku kemudian membentangkan kain kafan itu lagi seraya berkata pada diri sendiri, ‘Apakah kamu berpendapat, bahwa mayat wanita itu mampu mengalahkan dirimu ?’ Setelah berkata demikian, aku pun berlutut dan menyelonjorkan kaki, kemudian kuangkat tangan mayat wanita itu. Akan tetapi tiba-tiba mayat wanita itu menampar wajahku,’ kata laki-laki itu kepadaku.

Sejenak kemudian dibukalah cadar penutup wahjahnya, dan ternyata di wajahnya terdapat bekas tamparan tangan mayat wanita yang telah diceritakannya kepadaku

Aku kemudian bertanya, ‘Lalu, bagaimana cerita selanjutnya ?’

‘Aku pun menutup kain sarung dan kafannya, juga mengembalikan tanah timbunannya kembali. Setelah itu, aku lantas bersumpah kepada diriku sendiri, bahwa selamanya aku tidak akan bekerja sebagai penggali kubur lagi,’ kata si laki-laki tadi”

Salah satu periwayat kisah ini berkata, “Aku lalu berkirim surat kepada Al-Auza’i guna memberitahukan hal tersebut dan Al-Auza’i membalas suratku itu sebagai berikut: ‘ Tanyakan saja kepadanya tentang seorang ahli tauhid (maksudnya adalah orang-orang Islam-pen) yang telah wafat dan (ketika dimakamkan) mukanya menghadap ke kiblat, apakah mukanya dipalingkan atau dibiarkan menghadap kiblat?’

Kemudian seorang penulis datang kepadaku, dan aku pun bertanya kepadanya, ‘Tolong ceritakan kepadaku tentang orang-orang Islam yang meninggal dunia. Adakah wajah mereka tetap seperti sediakala (menghadap ke kiblat) atau bagaimana ?’

‘Mayoritas wajah mereka dipalingkan dari kiblat,’ jawabnya singkat.
Mengenai hal itu aku pun berkirim surat kembali kepada Al-Auza’i dan beliau membalasnya, ‘ Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun (Sesungguhnya kita ini milik Alloh dan sesungguhnya kepadaNyalah kita kembali )! (sebanyak 3 kali). Adapun orang yang wajahnya dipalingkan dari kiblat, maka dia meninggal dalam keadaan tidak berpegang teguh dengan sunnah Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam.’.”

Dari kisah nyata di atas, dapat kita ambil suatu pelajaran, yaitu orang-orang Islam yang tidak berpegang teguh dengan sunnah Nabi Shallaallaahu ‘alaihi wa sallam akan diberi hukuman di dalam kubur, yaitu wajahnya akan berpaling (menoleh) dari arah kiblat, padahal ketika dikubur wajah seorang muslim pasti dihadapkan ke kiblat dulu. Itu hukuman di dalam kubur yang bisa kita lihat, belum lagi yang tidak terlihat, belum lagi yang menanti di neraka nanti.

Lalu bagaimana agar hal itu tak terjadi pada kita? Lalu apakah sunnah Nabi itu? Apakah sunnah itu adalah suatu perkara agama yang jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa? Jika begitu, kenapa dikatakan oleh Imam Al-Auza’i bahwa orang yang meninggalkan sunnah Nabi mendapat hukuman dipalingkan wajahnya dari arah kiblat? Bukankah seharusnya tidak mendapatkan hukuman jika meninggalkan perkara sunnah ?

Sunnah yang dimaksudkan di sini adalah As-Sunnah yang biasa disebut-sebut oleh ulama hadits. Menurut ahli hadits, As-Sunnah adalah segala hal yang berasal dari Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam baik berupa ucapan, pekerjaan, keyakinan, persetujuan, atau sifat akhlak & jasmani beliau yang beliau bawa sebagai syari’at terhadap ummatnya. Dan hal tersebut (As-Sunnah) lebih kita kenal sebagai Al-Hadits.

From : www.mediamuslim.info

Posted in | 1 komentar

Malaikat Maut dibuat Heran....?

Malaikat Maut Dibikin Heran
Oleh: Utsman Husnan
Malaikat Maut pernah berkunjung pada Nabi Sulaiman as. Saat itu dia mempelototi (memandang aneh) seseorang di antara orang-orang didekat Sulaiman as. Adapun orang itu merasa ketakutan dan dia bertanya Sulaiman as:
"Siapa orang itu"
"Dia adalah malaikat maut, sang pencabut nyawa," jawab Sulaiman.
"Orang itu terus memandangiku. Aku takut nyawaku akan dicabut. Tolong selamatkan aku...pinta orang itu"
"Bagaimana aku dapat menyelamatkanmu?" kata Sulaiman.
"Utus saja angin untuk membawaku ke India agar dia tidak menemukanku."
Maka Sulaiman pun mengabulkan permintaan temannya itu. Seketika itu juga dia langsung terbang ke ujung India, dan pada saat itu juga malaikal maut langsung mencabut nyawanya.
Setelah malaikal maut mencabut nyawa orang tersebut, kemudian ia kembali lagi berkunjung ke tempat Nabi Sulaiman as.
"Kenapa kau memandangi laki-laki itu terus?" Tanya Sulaiman.
"Sebenarnya aku heran. Aku mendapat perintah untuk mencabut nyawa orang itu di India. Tapi dia tadi masih di sini. Padahal India sangat jauh dari sini. Tapi, tiba-tiba angin membawanya ke sana. Maka langsung saja aku cabut nyawanya." Inilah takdir Tuhan.
mambaussholihin.com 2006.

Posted in Label: | 0 komentar

3 Amalan yang Selamatkan Pemabuk...

Alkisah, seorang laki-laki bejat meninggal di satu sudut kota Bashrah. Istrinya bingung tidak ada seorang pun yang mau membantu membawakan jenazah suaminya. Para tetangganya tak tahu-menahu atas urusan itu. Karena perbuatan buruk suaminya yang begitu menumpuk.

Ia pun menyewa orang untuk memikul jasad mati tersebut dan membawanya ke mushalla, tapi sungguh malang nasibnya. Tak ada yang mau melakukan shalat jenazah untuknya. Mayat itu lalu digiring ke gurun pasir yang rupa-rupanya mau dikebumikan saja. Sang istri hanya bisa berpangku tangan meratapi nasib.

Sesampainya di gurun pasir, matanya tertambat pada sosok lelaki yang bila dilihat dari gerak-geriknya, sedang menunggu sesuatu. Kemujuran berpihak padanya. Lelaki gurun tersebut memang sedang mengharapkan kedatangan mereka berdua. Lelaki yang ternyata seorang pertapa (zuhud) itu mau menyolati jasad pemabuk yang berada di hadapannya.

Kabar ini begitu menggemparkan penduduk desa. Dengan berbondong-bondong mereka lantas mendatangi tempat itu untuk turut melakukakan shalat jenazah. Namun mereka masih bertanya-tanya. Mengapa seorang zuhud rela turun gunung hanya demi seorang yang terkenal sebagi pecandu khamer?

Untuk menenangkan rasa penasaran penduduk, pertapa itu berkata: “Suatu malam aku bermimpi diperintahkan turun gunung ke tempat di mana jenazah ini dan istrinya berada. Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosanya”. Mendengar penuturan pertapa itu para penduduk tidak paham sekaligus bingung dan semakin bertanya-tanya.

Dia pun lantas memanggil perempuan yang ditinggal suaminya itu. Dan menanyakan amal apa yang membuat suaminya bernasib mujur. Spontan dia menjawab: “Seperti yang kalian ketahui suamiku tidak lain adalah seorang pemabuk berat dan senang nongkrong di rumah bordil”. Dia terus mendesak: coba ingat-ingat! Kiranya amal apa yang pernah dilakukan suamimu”. Ia mencoba memutar memori.

Dan tak lama, “Ya, aku ingat ada tiga amal baik yang sempat dilakukannya semasa hidup. Pertama, setiap subuh saat bangun dari mabuk, dia berganti pakaian lalu berwudlu dan shalat berjamaah. Kemudian dia berangkat ke rumah bordil untuk melakukan perbuatan bejatnya. Kedua, di rumah kami pasti ada satu atau dua anak yatim. Suamiku amat menyayangi mereka sampai melebihi rasa kasih sayangnya terhadap anaknya sendiri. Bahkan dia begitu merasa kehilangan terhadap anak-anak yatim itu. Ketiga, di tengah gulita malam tatkala dia sadar dari mabuk, dia menangis menyesali kelakuan buruknya.

Seraya meratap: “wahai Tuhan! Di sudut Jahanam manakah Engkau jebloskan diri pendosa ini?” Setelah menyimak kisah perempuan itu semua orang mengangguk-angguk paham. Ternyata dibalik tirai hitam perbuatan sipemabuk ada tiga “mutiara amal” yang tersimpan.

mambaussholihin.com 2006

Posted in Label: | 0 komentar

anak durhaka

Ada seorang anak lelaki tunggal, hanya saja mulutnya suka bicara kotor dan kasar. Dia selalu melemparkan celaan dan mengumpat orang tuanya tanpa memperhatikan perasaan mereka, sering durhaka, dan meremehkan ajaran agama Islam. Bahkan, tidak pernah taat atau memuliakan keduanya. Selalu saja menyakiti hati dengan kata-kata yang pedas. Kedurhakaannya semakin meningkat setelah ayahnya meninggal dunia. Ia berhati kasar terhadap sang ibu. Ibunya yang menderita ini selalu saja menyampaikan nasihat kepada anak tunggalnya agar tidak berkawan dengan teman-teman yang buruk akhlaknya karena mereka itulah yang menyebabkan anak tunggalnya jauh dan ajaran agama, tidak berakhlak mulia, ketinggalan pelajaran, dan sifat jelek lainnya. Namun, anak tunggal ini tidak pernah mendengar nasihat ibunya. Bahkan, melemparkan kata-kata menyakitkan yang keluar dari hati yang keras membatu. Jika ibunya tidak berhenti menasihatinya, maka ia mengancam akan lapor kepada paman-pamannya agar mereka memberi pelajaran kepada ibunya. Namun, ia malah mencela paman dan bibinya, padahal ia telah berumur 24 tahun. Usia yang tidak seorang pun bisa mengendalikan keinginannya sebab ia dapat melawan siapa saja.
Semakin hari ia semakin durhaka kepada ibunya dengan melemparkan kata-kata kotor dan menyakitkan. Suatu hari saat setan telah berhasil menguasai nafsunya, ia mengambil sandal dan melemparkannya ke arah ibunya tanpa perasaan dosa atau bersalah. Sandal itu tepat mengenai punggung si ibu. Kemudian, si ibu menangis dan menyesali nasibnya. Saking sakitnya, si ibu menyumpahi anaknya, walaupun dengan bercucuran air mata. Pada tengah malam anak yang durhaka itu baru pulang ke rumah setelah bermain-main dengan kawan-kawannya yang jahat, lalu masuk kamar dan tidur pulas.

Keesokan harinya, ketika ia bangun tidur, tiba-tiba ia tidak dapat menggerakkan tangan kanannya.... Tangan yang diguna­kan untuk melempar ibunya dengan sandal. Ya benar, sama sekali tangannya tidak dapat digerakkan!! Tangan kanannya lumpuh. Kemudian, ia menutup pintu kamar tidurnya dengan keras dan menangisi nasib dirinya atas perbuatan dosanya ter­hadap sang ibu. Mengetahui musibah yang menimpa anak tung­galnya, si ibu merasa kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa, lalu beliau mendoakan agar Allah memberi kesembuhan kepada anak tunggalnya.

Bagaimana bisa terjadi sehingga anak itu tega melempar ibu kandungnya dengan sandal? Sesungguhnya manusia yang paling bodoh sekalipun tidak mungkin melakukan perbuatan dosa seperti itu. Hal tersebut tidak dilakukan manusia terhadap binatang kesayangannya karena belas kasih! Sudah hilangkah ajaran agama dan hati nuraninya?

Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang hamba-Nya untuk berkata "ah" kepada kedua orang tuanya, dan agar berlemah lembut dan sopan-santun terhadapnya. Bagaimana nasib seseorang yang berbuat dosa terhadap kedua orang tuanya, seperti, melemparnya dengan sandal? Apakah mungkin dikatakan ia masih memegang nilai-nilai Islam? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
''Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibunya mengandungnya dengan susah-payah dan melahirkannya dengan susah­ payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya ada­lah 30 bulan sehingga apabila dia telah dewasa dan umur­nya sampai 40 tahun, ia berdoa, 'Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada Ibu-bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang salih yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. "(Al-Ahqaf: 15).

(from : Kisahislam.com)




Tuhan tidak ada ??
Seorang konsumen datang ke tempat tukang
cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong ram but
konsumennya dan mulailah terlibat
pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan
berbagai variasi topik pembicaraan, dan
sesaat topik pembicaraan beralih tentang
Tuhan.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak
percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal
si konsumen.
“Begini, coba Anda perhatikan di depan
sana , di jalanan… untuk menyadari
bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit
ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang
Maha Penyayang akan membiarkan ini semua
terjadi.”
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak,
tapi tidak merespon karena dia tidak
ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan
pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan
ruangan itu dia melihat ada orang di
jalan dengan rambut yang panjang,
berombak kasar (mlungker-mlungker-
istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang
tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor
dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur
dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya
TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”
Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok
bisa bilang begitu ??”.
“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan
barusan saya mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika
ada, tidak akan ada orang dengan rambut
panjang yang kotor dan brewokan seperti
orang yang di luar sana “, si konsumen
menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap
ada!”, sanggah si tukang cukur.
” Apa yang kamu lihat itu adalah salah
mereka sendiri, kenapa mereka tidak
datang ke saya”, jawab si tukang cukur
membela diri.
“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.
“Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi… orang-orang
TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK
MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan
tertimpa kesusahan di dunia ini.”
Si tukang cukur terbengong !!!
JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA , TERUSKAN
INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!
(from : R420r’s webblog)

Posted in Label: | 0 komentar

BICARA DENGAN HATI, ALLAH TETAP MENGETAHUI

Pada suatu hari Rasulullah mendapat berita yang mengagetkan tentang salah seorang sahabatnya.
"Ia sedang mengalami sakaratul maut. Sudah kami talkin agar menyebut nama Allah, tetapi lidahnya bagai terkunci," demikian tutur si pembawa kabar.

Rasulullah bergegas menuju ke rumah sahabatnya itu. Sebab, ia seorang mukmin yang beriman, pejuang yang ikhlas, dan dermawan yang tekun beribadah.
Ia harus diselamatkan.

"Sahabatku, katakanlah la ilaha illallah," ujar Nabi. Tetapi, orang itu hanya membisu saja.
Katakanlah illallah," desak Nabi. Masih juga orang itu memandang kosong.
"Katakanlah Allah," Nabi berbisik kembali. Orang itu tetap bengong. Lalu, menghembuskan napas penghabisan.

Para sahabat menjerit kecil. Mereka sangat sedih menyaksikan rekan setia itu mengakhiri hidup di dunianya tanpa mampu melafalkan kalimat tauhid.
Namun, anehnya Nabi malah tersenyum ceria dan wajahnya bersinar cerah. Tentu saja para sahabat keheranan.
Di antara mereka, ada yang tidak tahan untuk segera melontarkan pertanyaan.

"Wahai kekasih Allah, alangkah menyakitkan sikapmu. Kami semua cemas memikirkan nasib malang yang menimpa rekan kami itu di akhirat kelak, mengapa engkau justru kelihatan gembira?"

Nabi, masih bersinar-sinar menjawab. "Tidakkah kalian lihat menjelang ajalnya, ia menatap ke atas sekilas? Ia menghadap Allah dengan isyarat mata.
Ia tidak mampu bertobat dengan lidahnya. Tetapi, ia memohon ampun dengan hatinya.
Aku senang sekali, karena Allah berfirman kepadaku bahwa kedatangannya diterima dalam rida-Nya."

Sumber: Mutiara Hikmah dalam 1001 Kisah, Poliyama Widya Pustaka

Posted in Label: | 0 komentar

Dan Rasullullah Pun Bercanda...

Abu Hurairah Radhiallaahu anhu menceritakan: “Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam : “Wahai Rasulullah, apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami?” Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menjawab: “Tentu, hanya saja aku selalu berkata benar.” (HR. Ahmad).

1st :

Rasullullah bercanda ?! jangan kaget kalau Nabi SAW juga bercanda.Tetapi canda Nabi SAW tetap dalam koridor kejujuran, bersih dari kebohongan. Berikut ini contoh canda Nabi SAW :

Suatu ketika ada seorang nenek tua datang kepada Nabi Muhammad SAW seraya berkata : “ Wahai Rasulullah ! berdoalah kepada Allah agar saya dimasukan kedalam surga “ Rasulullah menjawab (bercanda) : “ Wahai Ummu fulan ! sesungguhnya surga itu tidak dihuni oleh orang lanjut usia.” Mendengar jawaban tersebut , si nenek terperanjat lantas berlalu sambil menangis . Kemudian Rasulullah SAW bersabda : “ Kabarkanlah padanya bahwa (maksud perkataan saya ) dia tidak masuk surga dalam keadaan lanjut usia sebab Allah berfirman yg Artinya :

Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya ( QS. Al Waqi’ah 56 : 35-37)

Hadist hasan lighairi, karena ada penguatnya. Lihat Ghayatul Maram (375) karya Syaikh Al- Albani.

Yanagizawa

2nd :

Demikian pula dengan para sahabat Radhiallaahu anhum, salah satu di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata: “Ada seorang pria dusun bernama Zahir bin Haram. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam sangat menyukainya. Hanya saja tampangnya jelek.

Pada suatu hari, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menemuinya sewaktu ia menjual barang dagangan. Tiba-tiba Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam memeluknya dari belakang sehingga ia tidak dapat melihat beliau.

Ia pun berkata: “Lepaskan aku! Siapakah ini?” Setelah menoleh ia pun mengetahui ternyata yang memeluknya adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam. Ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk merapatkan punggungnya ke dada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam .

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam lantas berkata: “Siapakah yang sudi membeli hamba sahaya ini?” Iapun berkata: “Demi Allah wahai Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , kalau demikian aku tidak akan laku dijual!” Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam membalas: “Justru engkau di sisi Allah sangat mahal harganya!” (HR. Ahmad).

3rd :

Anas Radhiallaahu anhu menceritakan kepada kita salah satu bentuk canda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah memanggilnya dengan sebutan: “Wahai pemilik dua telinga!” (maksudnya bergurau dengannya) (HR. Abu Dawud).

Olievea.wordpress.com

4th :

ketika Baginda ingin meminta Anas bin Malik yang ketika itu masih kanak-kanak, yg diutus untuk satu keperluan. Pada mulanya, Anas yang belum mumayyidz itu menolak permintaan Baginda. ketika Anas baru meninggalkan Baginda untuk bermain-main lagi dengan kanak-kanak sebayanya, Baginda lalu memegang baju Anas dari belakang. ketika Anas menoleh kepada Baginda, Baginda tertawa. Baginda meminta sekali lagi supaya Anas memenuhi permintaannya, dengan memanggilnya 'Unais', yaitu dalam bentuk tashghir, dengan makna panggilan manja untuk Anas. gampangnya, 'Unais' dapat diartikan sebagai "Anas yang manja". Dengan didasari panggilan yang begitu menyenangkan bagi seorang kanak-kanak seperti Anas, lantas Anas terus bersetuju..


Kisah SHAHIH ini diriwayatkan oleh Muslim dalam Kitabul Fadha'il, bab : Kaana Rasulullah ahsanan naas khuluqan, hadits no 54/2310, dan oleh Abu Daud dalam Kitabul Adab hadith no 773..

5th :

Rasulullah bahkan pernah berlomba lari dengan Aisyah. "Rasulullah berlomba denganku hingga aku dapat mendahuluinya, sampai ketika aku menjadi gemuk beliau berlomba dengan aku dan beliau mendahului aku. Lalu beliau tertawa dan berkata, "Kali ini untuk menebus yang dulu" (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

sumber : Ida S Widayanti / Hidayatullah

6th :

Suatu hari seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata,
“Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta”, pinta wanita tua itu.

“Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta”, kata Rasulullah SAW.
“Ia tidak mampu”, kata perempuan itu.
“Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta”.
“Ia tidak mampu”.
Para sahabat yang berada di situ berkata,
“bukankah unta itu juga anak unta?”

7th :

Datang seorang perempuan lain, dia memberitahu Rasulullah SAW,
“Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu”.
“Semoga suamimu yang dalam matanya putih”, kata Rasulullah SAW.
Perempuan itu kembali ke rumahnya. Dan dia pun membuka mata suaminya. Suaminya bertanya dengan keheranan, “kenapa kamu ini?”.
“Rasulullah memberitahu bahwa dalam matamu putih”, kata istrinya menerangkan. “Bukankah semua mata ada warna putih?” kata suaminya.

(From : cerdas! Mengingat mati)

8th :

Pada suatu saat, ketika Ali bin Abi Thalib masih kanak-kanak, pernah makan kurma bersama-sama Rasulullah. Setiap kali mereka makan sebuah kurma, biji-biji sisanya mereka sisihkan di tempatnya masing-masing.

Beberapa saat kemudian, Ali menyadari bahwa dia memakan terlalu banyak kurma. Biji-biji kurma sisa mereka menumpuk lebih banyak di sisi Ali dibandingkan di sisi Rasulullah. Maka Ali pun secara diam-diam memindahkan biji-biji kurma tersebut ke sisi Rasulullah.

Ali pun berkata, “Wahai Nabi, engkau memakan kurma lebih banyak daripada aku. Lihatlah biji-biji kurma yang menumpuk di tempatmu.” Nabi pun tertawa dan menjawab, “Ali, kamulah yang memakan lebih banyak kurma. Aku memakan kurma dan masih menyisakan biji-bijinya. Sedangkan engkau, memakan kurma berikut biji-bijinya.”

From : elo siapa ..???’s blog

Posted in Label: | 1 komentar

INDOMALAY

Yg namanya satu ‘rumpun’ itu sedikit banyaknya pasti ada kemiripin atau kesamaan, baik itu dari sisi postur tubuh, perawakan, maupun bahasa yg digunakan. Nah…setidaknya, sedikit inilah yang berhasil sy dapatkan dari beberapa artikel dalam bahasa Malaysia.

Bisa diperhatikan, bahasa dari ke-2 negara ini bener-bener mirip… ndak percaya ?

melimpah ruah - melimpah rauh

karena - kerana

menteri kehutanan - menteri semak belukar

rumah sakit bersalin - rumah sakit ulah lelaki

wajahnya murka - wajahnya menyinga

tiarap - bersetubuh dgn bumi -->( ? ? ? .... yg ini aneh juga ?)

wc - bilik termenung

merayap - setrika bumi

bermusyawarah - bermesyuarat

HP - Mobile (berapa hp mu? - berapa mobile mu?)

heran - hairan (tidak heranlah... - Tidak hairanlah )

arti - erti (tidak ada artinya apa-apa lagi - tidak ada apa-apa erti lagi)

kali - sangat (dia baik sekali - dia baik sangat)

banyak - ramai (tetapi, banyak juga orang ... - Tetapi, ramai pula orang)

yaitu - iaitu

menyimpang - serong (pemerintah telah berbuat menyimpang - pemerintah telah berbuat serong)

cobaan - cubaan

sedang cuti - sedang bercuti

maka masyarakat di dunia ditipu sekali lagi - maka dibohongi sekali lagilah kita masyarakat dunia

kabar - Akhbar

korban - mangsa (preman itu sdg mencari-cari korban - preman itu sdg mencari-cari mangsa)

ukuran - saiz (kayak size English kan ?...)

barangsiapa - sesiapa

putaran - pusingan (putaran pertama - pusaingan pertame; Indonesia masih mutar2 Malaysia udah pada pusing..hi..hi..hi..., just kiddin’ ok ^_^)

sadar - sedar

tuan-tuan & Nyonya-nyoya - tuan-tuan dan puan-puan (nah...yg ini yg sip...^_^)

saja - sahaja (sekali saja - sekali sahaja)

uang - wang

mayoritas - majoriti

seronok - menyenangkan

lisense - lesen (utk silahkan dapatkan lisensinya - UNTUK MENDAPATKAN LESEN SAH MEMANIPULASI CD ITU).

mau/hendak - nak (aku mau coba yang ini - aku nak try yang ini ) … dll… ^_^

*Sebelumnya tidak ada maksud atau apapun yang terbesit selain dari sebatas berbagi / share informasi saja… ^_^

Posted in Label: | 0 komentar

Nungkar dan Nakir

“Tiap-tiap yang bernyawa pasti merasakan maut(mati)…” Al-Ankabut [29]: 57

Betapa banyak dikalangan kamu Muslimin yang membahas & mengkaji tentang kematian dan kematian atau kehidupan sesudah mati, akan tetapi ketika berakhirnya majelis ilmu tersebut, maka pada saat itu juga berakhir pulalah ingatan mereka dengan sesuatu yang selalu mengintai mereka yaitu Maut.

Apa dan bagaimana bisa seperti itu…? Diriwayatkan oleh Abu Hadbah Ibrahim bin Hadbah mengatakan : Anas bin Malik menuturkan kepada kami, ia mengatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para pengiring jenazah disertai oleh seorang malaikat. Mereka bersedih dan berduka hingga memasukkannya ke dalam kubur itu. Ketika mereka kembali untuk pulang, maka malaikat mengambil segenggam tanah lalu melemparkannya (kearah rombongan jenazah yg tadi pulang) sambil mengatakan, ‘Kembalilah ke rumah-rumah kalian, semoga Allah melalaikan kalian terhadap jenazah kalian.’ Dan merekapun akhirnya melalikan jenazah mereka dan kembali berjual beli, seolah-olah mereka bukan bagian darinya dan dia bukan bagian dari mereka.

Dari hadist di atas, jelas bagi seorang mu’min agar dapat mengambil pelajaran untuk pandai-pandai mengingat mati, bahkan di dalam satu riwayat dikatakan sekurang-kurangnya manusia itu hendaknya mengingat mati sebanyak 20x sehari semalamnya. Tahukan Anda bagaimana Dahsyatnya Sakaratul Maut itu….? Al-Muhasibi menyebutkan dalam Ar-Ri’ayah, bahwa Allah SWT bertanya kepada Ibrahim, “Wahai kekasihKu, bagaimana pendapatmu mengenai kematian (setelah sebelumnya Ibrahim dikabulkan permohonannya untuk merasakan maut), Beliau menjawab : ‘Seperti besi yg dipanaskan yang ditaruh di atas kain wol yang basah, kemudian ditarik’. Kemudian Allah berfirman ‘Sesungguhnya Aku telah memudahkannya atasmu, wahai Ibrahim’ . kemudian, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Abi Syaibah dari Jabir bin Abdillah, dari Nabi SAW, beliau bersabda : ‘kisahkan tentang Bani Isra’il, sebab di tengah-tengah mereka terdapat berbagai keajaiban.’ Kemudian beliau bercerita kepada kami, dengan sabdanya yang mulia :

Segolongan dari bani Israil keluar untuk mendatangi salah satu perkuburan mereka, lalu mereka mengatakan, ‘Seandainya kita sholat 2 rokaat dan berdo’a kepada Allah, niscaya Dia akan menghidupkan sebagian orang yang telah mati untuk memberitahukan kepada kita tentang kematian.’ Merekapun melakukannya. Ketika mereka dalam keadaan demikian, maka tiba-tiba muncul seorang yang berambut putih, berwarna hitam kecuali sedikit, diantara kedua matanya terdapat bekas-bekas sujud, lalu bertanya, ‘Wahai orang-orang, apakah yang kalian inginkan dariku? Aku telah meninggal sejak 100 tahun yang lalu dan masih belum hilang dariku panasnya kematian hingga sekarang. Karena itu, berdo’alah kepada Allah agar mengembalikanku sebagaimana semula.’ ’

Nah, kisah-kisah di atas hanya segelintir saja dari peristiwa-peristiwa Ghaib yang di beritakan kepada manusia dan masih banyak lagi yang tidak diberitakan kepada manusia.

Kemudian, setelah anak Adam itu mati, maka alam ke-3 pun yaitu alam kubur menunggu kedatangan si Mayit. Kemudian, setelah sebelumnya si-mayit dimandikan dan dikafani para rombongan jenazahpun berangkat untuk mengantarkan jenazahnya. Tatkala dalam perjalannya ke liang lahat, maka dikisahkan bahwa apabila si mayit adalah seorang yang beriman, maka roh yang mengikuti jenazahnya akan berkata kepada rombongan jenazah meskipun rombongan itu tidak bisa mendengarnya, maka si mayitpun berkata : ‘cepatlah antarkan aku, … cepatlah antarkan aku…’, seolah-olah baginya rombongan tersebut berjalan sangat lamban sekali, hal ini disebabkan karena roh orang yang beriman itu sudah mendapatkan kabar gembira akan ni’mat-ni’mat kubur yang akan didatanginya nanti, akan tetapi jika si mayit itu adalah seorang yang tidak beriman, maka ia akan berteriak-teriak kepada rombongan jenazah agar melalai-lalaikan pemberangkatan jasadnya karena roh itu, sudah mengetahui sebelumnya bahwa di dalam kuburnya sudah disiapkan azab-azab kubur yang pedih dan dahsyat baginya.

Sesampainya di tempat penguburan, mayit pun kemudian diletakkan ke dalam liang lahat, sambil membukan pocong (tutup kepala mayit) dengan menghadapkannya ke arah kiblat. Setelah itu, tanahpun dikeruk kembali untuk menguburkan si mayit, sehingga satu-satunya bekal yang ia bawa pulang hanyalah amalannya saja, sebagaimana sabda Beliau SAW yang diriwayatkan oleh Anas Bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda: Ada 3 hal yang mengikuti mayit; yang dua kembali dan yang satu tetap bersamanya. Mayit diikuti oleh keluarganya, hartanya dan amalannya. Keluarga dan hartanya akan kembali, sedangkan amalnya tetap bersamanya.

Setelah prosesi penguburan selesai, maka rombonganpun pulang ke rumahnya masing-masing meninggalkan si mayit sendirian di dalam kuburnya. Dikabarkan juga bahwa, mayit bisa mendengar suara terompah kaki orang-orang yang pulang setelah mengantarnya.

Dari sini alam kuburpun dimulai. Sebelum si mayit didatangi Malaikat Mungkar dan Nakir yang kejam dan bengis, bahkan diriwayatkan ketika Isra’ Mi’raj, Nabi pernah bertanya kepada Jibril as, beliau bertanya : ‘Wahai Jibril, siapakah itu?’ Ia menjawab, ‘Mungkar dan Nakir yang mendatangi setiap manusia ketika dimasukkan dalam kuburnya seorang diri.’ Nabi bertanya lagi, ‘Wahai Jibril, sebutkan tentang keduanya untukku!’, Ia menjawab, ‘Baiklah, tanpa aku menyebutkan kepadanya tentang tinggi dan besarnya, suara keduanya seperti petir yang menggelegar, penglihatannya serperti kilat yang menyambar, taring-taring keduanya seperti besi, luapan api keluar dari mulut keduanya, begitu pula pada tenggorokan dan penglihatan keduanya. Keduanya dapat menyapu bumi dengan rambutnya, melubangi bumi dengan kuku-kuku keduanya. Masing-masing dari keduanya membawa gada (tiang dari besi), yang seandainya semua manusia yang ada di bumi ini berkumpul untuk menggerakkannya saja, niscaya mereka tidak akan mampu, keduanya mendatangi manusia, ketika diletakkan di dalam kuburnya dan ditinggalkan sendirian dan mendudukkan si mayit dalam kuburnya dengan seizin Allah SWT. Lalu keduanya membentaknya dengan bentakan yang mampu meremukkan tulang-tulangnya dan melepaskan anggota badan dari persendiannya, sehingga ia jatuh pingsan, kemudian di dudukkan lagi dan barulah memulai untuk bertanya yang apabila ia bisa menjawab, maka keselamatan atas si mayit, akan tetapi apabila tidak, maka ia akan dipukulkan dengan gada itu hingga pertanyaannya selesai, dengan ditambah siksaan-siksaan lain yang siap menimpanya. Naudzubillah summa naudzubillah.

Sebelum itu semua, terlebih dahulu ia akan didatangi oleh Malaikat Ruman untuk meminta kepada si mayit agar menuliskan semua amalan-amalan apa saja yang pernah ia lakukan selama hidup di dunia baik itu amalan baik maupun amalan yang buruk. Ia sebelumnya mengitari sekeliling kubur lalu kemudian mengatakan, ‘Wahai hamba Allah, tulislah amalanmu. Ia menjawab, ‘aku tidak punya dawat dan kertas.’ Kata malaikat, ‘itu kertasmu, tintamu peluhmu, penamu jarimu.’ Lalu dipotongkan untuknya sepotong dari kain kafannya. Kemudian hamba mulai menulis, meskipun ia tidak bisa menulis semasa hidup di dunia. Ketika itu, ia teringat kebijakan-kebijakannya dan keburukan-keburukannya seperti satu hari saja. Kemudian malaikat melipat potongan itu dan mengaitkannya di lehernya.’. Barulah setelah itu datang 2 Malaikat seperti yang dijanjikan oleh Allah ‘azza wazalla dan Rasulnya Muhammad SAW dibanyak surat dan hadist-hadist yang shohih.

Sebagai penutup, ada baiknya terlebih dahulu kita cermati hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. berikut bahwa Rasulullah SAW bersabda :

‘Hamba yang telah mati, apabila telah dimasukkan dalam kuburnya, lanjut Nabi, ‘keluarganya mengatakan, ‘Wahai Tuanku (si mayit), wahai yang mulia, wahai amir (pemimpin)’. Kata beliau selanjutnya, ’Maka malaikat mengatakan, ‘Dengarlah apa yang mereka ucapkan. Apakah kamu seorang tuan?, seorang amir?, dan seorang yang mulia?’ Kata Nabi, ’ Mayit itupun mengatakan, ‘Duhai, sekiranya mereka diam.’ Lalu ia dihimpit sehingga tulang-tulang rusuknya saling bersilangan.

Hadist di atas menunjukkan bahwa mayit bisa diadzab disebabkan karena tangisan/ratapan keluarga kepadanya. Oleh karena itu, hendaklah anggota keluarga yang ditinggalkan tetap sabar dalam coba-cobaan yang diberikan Allah kepada hamba-hambanya. Wahai saudaraku seiman, adakah bekal yang engkau akan bawa pulang ke sana?, apa lagi yang menghalangimu untuk segera beramal dengan sebenar-benarnya amalan..?, kalau bukan engkau sendiri yang mengingatkan hatimu akan maut, lalu siapa lagi..? apakah harus menunggu anggota keluarga kita yang berpulang kerahmatNya..? atau berpulang kepada murkaNya..?

Mudah-mudahan Allah SWT dengan sifatnya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang memberikan kita taufiq dan hidayah agar tetap tegar dalam menghadapi itu semua. Wallahhu a’lam bish- shawwab.

Posted in Label: | 0 komentar