anak durhaka

Ada seorang anak lelaki tunggal, hanya saja mulutnya suka bicara kotor dan kasar. Dia selalu melemparkan celaan dan mengumpat orang tuanya tanpa memperhatikan perasaan mereka, sering durhaka, dan meremehkan ajaran agama Islam. Bahkan, tidak pernah taat atau memuliakan keduanya. Selalu saja menyakiti hati dengan kata-kata yang pedas. Kedurhakaannya semakin meningkat setelah ayahnya meninggal dunia. Ia berhati kasar terhadap sang ibu. Ibunya yang menderita ini selalu saja menyampaikan nasihat kepada anak tunggalnya agar tidak berkawan dengan teman-teman yang buruk akhlaknya karena mereka itulah yang menyebabkan anak tunggalnya jauh dan ajaran agama, tidak berakhlak mulia, ketinggalan pelajaran, dan sifat jelek lainnya. Namun, anak tunggal ini tidak pernah mendengar nasihat ibunya. Bahkan, melemparkan kata-kata menyakitkan yang keluar dari hati yang keras membatu. Jika ibunya tidak berhenti menasihatinya, maka ia mengancam akan lapor kepada paman-pamannya agar mereka memberi pelajaran kepada ibunya. Namun, ia malah mencela paman dan bibinya, padahal ia telah berumur 24 tahun. Usia yang tidak seorang pun bisa mengendalikan keinginannya sebab ia dapat melawan siapa saja.
Semakin hari ia semakin durhaka kepada ibunya dengan melemparkan kata-kata kotor dan menyakitkan. Suatu hari saat setan telah berhasil menguasai nafsunya, ia mengambil sandal dan melemparkannya ke arah ibunya tanpa perasaan dosa atau bersalah. Sandal itu tepat mengenai punggung si ibu. Kemudian, si ibu menangis dan menyesali nasibnya. Saking sakitnya, si ibu menyumpahi anaknya, walaupun dengan bercucuran air mata. Pada tengah malam anak yang durhaka itu baru pulang ke rumah setelah bermain-main dengan kawan-kawannya yang jahat, lalu masuk kamar dan tidur pulas.

Keesokan harinya, ketika ia bangun tidur, tiba-tiba ia tidak dapat menggerakkan tangan kanannya.... Tangan yang diguna­kan untuk melempar ibunya dengan sandal. Ya benar, sama sekali tangannya tidak dapat digerakkan!! Tangan kanannya lumpuh. Kemudian, ia menutup pintu kamar tidurnya dengan keras dan menangisi nasib dirinya atas perbuatan dosanya ter­hadap sang ibu. Mengetahui musibah yang menimpa anak tung­galnya, si ibu merasa kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa, lalu beliau mendoakan agar Allah memberi kesembuhan kepada anak tunggalnya.

Bagaimana bisa terjadi sehingga anak itu tega melempar ibu kandungnya dengan sandal? Sesungguhnya manusia yang paling bodoh sekalipun tidak mungkin melakukan perbuatan dosa seperti itu. Hal tersebut tidak dilakukan manusia terhadap binatang kesayangannya karena belas kasih! Sudah hilangkah ajaran agama dan hati nuraninya?

Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang hamba-Nya untuk berkata "ah" kepada kedua orang tuanya, dan agar berlemah lembut dan sopan-santun terhadapnya. Bagaimana nasib seseorang yang berbuat dosa terhadap kedua orang tuanya, seperti, melemparnya dengan sandal? Apakah mungkin dikatakan ia masih memegang nilai-nilai Islam? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
''Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibunya mengandungnya dengan susah-payah dan melahirkannya dengan susah­ payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya ada­lah 30 bulan sehingga apabila dia telah dewasa dan umur­nya sampai 40 tahun, ia berdoa, 'Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada Ibu-bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang salih yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. "(Al-Ahqaf: 15).

(from : Kisahislam.com)




Tuhan tidak ada ??
Seorang konsumen datang ke tempat tukang
cukur untuk memotong rambut dan
merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong ram but
konsumennya dan mulailah terlibat
pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan
berbagai variasi topik pembicaraan, dan
sesaat topik pembicaraan beralih tentang
Tuhan.
Si tukang cukur bilang,”Saya tidak
percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal
si konsumen.
“Begini, coba Anda perhatikan di depan
sana , di jalanan… untuk menyadari
bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit
ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang
Maha Penyayang akan membiarkan ini semua
terjadi.”
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak,
tapi tidak merespon karena dia tidak
ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan
pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan
ruangan itu dia melihat ada orang di
jalan dengan rambut yang panjang,
berombak kasar (mlungker-mlungker-
istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang
tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor
dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur
dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya
TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”
Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok
bisa bilang begitu ??”.
“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan
barusan saya mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika
ada, tidak akan ada orang dengan rambut
panjang yang kotor dan brewokan seperti
orang yang di luar sana “, si konsumen
menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap
ada!”, sanggah si tukang cukur.
” Apa yang kamu lihat itu adalah salah
mereka sendiri, kenapa mereka tidak
datang ke saya”, jawab si tukang cukur
membela diri.
“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.
“Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi… orang-orang
TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK
MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan
tertimpa kesusahan di dunia ini.”
Si tukang cukur terbengong !!!
JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA , TERUSKAN
INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!
(from : R420r’s webblog)

Posted in Label: | 0 komentar

BICARA DENGAN HATI, ALLAH TETAP MENGETAHUI

Pada suatu hari Rasulullah mendapat berita yang mengagetkan tentang salah seorang sahabatnya.
"Ia sedang mengalami sakaratul maut. Sudah kami talkin agar menyebut nama Allah, tetapi lidahnya bagai terkunci," demikian tutur si pembawa kabar.

Rasulullah bergegas menuju ke rumah sahabatnya itu. Sebab, ia seorang mukmin yang beriman, pejuang yang ikhlas, dan dermawan yang tekun beribadah.
Ia harus diselamatkan.

"Sahabatku, katakanlah la ilaha illallah," ujar Nabi. Tetapi, orang itu hanya membisu saja.
Katakanlah illallah," desak Nabi. Masih juga orang itu memandang kosong.
"Katakanlah Allah," Nabi berbisik kembali. Orang itu tetap bengong. Lalu, menghembuskan napas penghabisan.

Para sahabat menjerit kecil. Mereka sangat sedih menyaksikan rekan setia itu mengakhiri hidup di dunianya tanpa mampu melafalkan kalimat tauhid.
Namun, anehnya Nabi malah tersenyum ceria dan wajahnya bersinar cerah. Tentu saja para sahabat keheranan.
Di antara mereka, ada yang tidak tahan untuk segera melontarkan pertanyaan.

"Wahai kekasih Allah, alangkah menyakitkan sikapmu. Kami semua cemas memikirkan nasib malang yang menimpa rekan kami itu di akhirat kelak, mengapa engkau justru kelihatan gembira?"

Nabi, masih bersinar-sinar menjawab. "Tidakkah kalian lihat menjelang ajalnya, ia menatap ke atas sekilas? Ia menghadap Allah dengan isyarat mata.
Ia tidak mampu bertobat dengan lidahnya. Tetapi, ia memohon ampun dengan hatinya.
Aku senang sekali, karena Allah berfirman kepadaku bahwa kedatangannya diterima dalam rida-Nya."

Sumber: Mutiara Hikmah dalam 1001 Kisah, Poliyama Widya Pustaka

Posted in Label: | 0 komentar

Dan Rasullullah Pun Bercanda...

Abu Hurairah Radhiallaahu anhu menceritakan: “Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam : “Wahai Rasulullah, apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami?” Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menjawab: “Tentu, hanya saja aku selalu berkata benar.” (HR. Ahmad).

1st :

Rasullullah bercanda ?! jangan kaget kalau Nabi SAW juga bercanda.Tetapi canda Nabi SAW tetap dalam koridor kejujuran, bersih dari kebohongan. Berikut ini contoh canda Nabi SAW :

Suatu ketika ada seorang nenek tua datang kepada Nabi Muhammad SAW seraya berkata : “ Wahai Rasulullah ! berdoalah kepada Allah agar saya dimasukan kedalam surga “ Rasulullah menjawab (bercanda) : “ Wahai Ummu fulan ! sesungguhnya surga itu tidak dihuni oleh orang lanjut usia.” Mendengar jawaban tersebut , si nenek terperanjat lantas berlalu sambil menangis . Kemudian Rasulullah SAW bersabda : “ Kabarkanlah padanya bahwa (maksud perkataan saya ) dia tidak masuk surga dalam keadaan lanjut usia sebab Allah berfirman yg Artinya :

Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya ( QS. Al Waqi’ah 56 : 35-37)

Hadist hasan lighairi, karena ada penguatnya. Lihat Ghayatul Maram (375) karya Syaikh Al- Albani.

Yanagizawa

2nd :

Demikian pula dengan para sahabat Radhiallaahu anhum, salah satu di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata: “Ada seorang pria dusun bernama Zahir bin Haram. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam sangat menyukainya. Hanya saja tampangnya jelek.

Pada suatu hari, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menemuinya sewaktu ia menjual barang dagangan. Tiba-tiba Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam memeluknya dari belakang sehingga ia tidak dapat melihat beliau.

Ia pun berkata: “Lepaskan aku! Siapakah ini?” Setelah menoleh ia pun mengetahui ternyata yang memeluknya adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam. Ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk merapatkan punggungnya ke dada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam .

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam lantas berkata: “Siapakah yang sudi membeli hamba sahaya ini?” Iapun berkata: “Demi Allah wahai Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , kalau demikian aku tidak akan laku dijual!” Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam membalas: “Justru engkau di sisi Allah sangat mahal harganya!” (HR. Ahmad).

3rd :

Anas Radhiallaahu anhu menceritakan kepada kita salah satu bentuk canda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah memanggilnya dengan sebutan: “Wahai pemilik dua telinga!” (maksudnya bergurau dengannya) (HR. Abu Dawud).

Olievea.wordpress.com

4th :

ketika Baginda ingin meminta Anas bin Malik yang ketika itu masih kanak-kanak, yg diutus untuk satu keperluan. Pada mulanya, Anas yang belum mumayyidz itu menolak permintaan Baginda. ketika Anas baru meninggalkan Baginda untuk bermain-main lagi dengan kanak-kanak sebayanya, Baginda lalu memegang baju Anas dari belakang. ketika Anas menoleh kepada Baginda, Baginda tertawa. Baginda meminta sekali lagi supaya Anas memenuhi permintaannya, dengan memanggilnya 'Unais', yaitu dalam bentuk tashghir, dengan makna panggilan manja untuk Anas. gampangnya, 'Unais' dapat diartikan sebagai "Anas yang manja". Dengan didasari panggilan yang begitu menyenangkan bagi seorang kanak-kanak seperti Anas, lantas Anas terus bersetuju..


Kisah SHAHIH ini diriwayatkan oleh Muslim dalam Kitabul Fadha'il, bab : Kaana Rasulullah ahsanan naas khuluqan, hadits no 54/2310, dan oleh Abu Daud dalam Kitabul Adab hadith no 773..

5th :

Rasulullah bahkan pernah berlomba lari dengan Aisyah. "Rasulullah berlomba denganku hingga aku dapat mendahuluinya, sampai ketika aku menjadi gemuk beliau berlomba dengan aku dan beliau mendahului aku. Lalu beliau tertawa dan berkata, "Kali ini untuk menebus yang dulu" (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

sumber : Ida S Widayanti / Hidayatullah

6th :

Suatu hari seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata,
“Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta”, pinta wanita tua itu.

“Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta”, kata Rasulullah SAW.
“Ia tidak mampu”, kata perempuan itu.
“Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta”.
“Ia tidak mampu”.
Para sahabat yang berada di situ berkata,
“bukankah unta itu juga anak unta?”

7th :

Datang seorang perempuan lain, dia memberitahu Rasulullah SAW,
“Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu”.
“Semoga suamimu yang dalam matanya putih”, kata Rasulullah SAW.
Perempuan itu kembali ke rumahnya. Dan dia pun membuka mata suaminya. Suaminya bertanya dengan keheranan, “kenapa kamu ini?”.
“Rasulullah memberitahu bahwa dalam matamu putih”, kata istrinya menerangkan. “Bukankah semua mata ada warna putih?” kata suaminya.

(From : cerdas! Mengingat mati)

8th :

Pada suatu saat, ketika Ali bin Abi Thalib masih kanak-kanak, pernah makan kurma bersama-sama Rasulullah. Setiap kali mereka makan sebuah kurma, biji-biji sisanya mereka sisihkan di tempatnya masing-masing.

Beberapa saat kemudian, Ali menyadari bahwa dia memakan terlalu banyak kurma. Biji-biji kurma sisa mereka menumpuk lebih banyak di sisi Ali dibandingkan di sisi Rasulullah. Maka Ali pun secara diam-diam memindahkan biji-biji kurma tersebut ke sisi Rasulullah.

Ali pun berkata, “Wahai Nabi, engkau memakan kurma lebih banyak daripada aku. Lihatlah biji-biji kurma yang menumpuk di tempatmu.” Nabi pun tertawa dan menjawab, “Ali, kamulah yang memakan lebih banyak kurma. Aku memakan kurma dan masih menyisakan biji-bijinya. Sedangkan engkau, memakan kurma berikut biji-bijinya.”

From : elo siapa ..???’s blog

Posted in Label: | 1 komentar

INDOMALAY

Yg namanya satu ‘rumpun’ itu sedikit banyaknya pasti ada kemiripin atau kesamaan, baik itu dari sisi postur tubuh, perawakan, maupun bahasa yg digunakan. Nah…setidaknya, sedikit inilah yang berhasil sy dapatkan dari beberapa artikel dalam bahasa Malaysia.

Bisa diperhatikan, bahasa dari ke-2 negara ini bener-bener mirip… ndak percaya ?

melimpah ruah - melimpah rauh

karena - kerana

menteri kehutanan - menteri semak belukar

rumah sakit bersalin - rumah sakit ulah lelaki

wajahnya murka - wajahnya menyinga

tiarap - bersetubuh dgn bumi -->( ? ? ? .... yg ini aneh juga ?)

wc - bilik termenung

merayap - setrika bumi

bermusyawarah - bermesyuarat

HP - Mobile (berapa hp mu? - berapa mobile mu?)

heran - hairan (tidak heranlah... - Tidak hairanlah )

arti - erti (tidak ada artinya apa-apa lagi - tidak ada apa-apa erti lagi)

kali - sangat (dia baik sekali - dia baik sangat)

banyak - ramai (tetapi, banyak juga orang ... - Tetapi, ramai pula orang)

yaitu - iaitu

menyimpang - serong (pemerintah telah berbuat menyimpang - pemerintah telah berbuat serong)

cobaan - cubaan

sedang cuti - sedang bercuti

maka masyarakat di dunia ditipu sekali lagi - maka dibohongi sekali lagilah kita masyarakat dunia

kabar - Akhbar

korban - mangsa (preman itu sdg mencari-cari korban - preman itu sdg mencari-cari mangsa)

ukuran - saiz (kayak size English kan ?...)

barangsiapa - sesiapa

putaran - pusingan (putaran pertama - pusaingan pertame; Indonesia masih mutar2 Malaysia udah pada pusing..hi..hi..hi..., just kiddin’ ok ^_^)

sadar - sedar

tuan-tuan & Nyonya-nyoya - tuan-tuan dan puan-puan (nah...yg ini yg sip...^_^)

saja - sahaja (sekali saja - sekali sahaja)

uang - wang

mayoritas - majoriti

seronok - menyenangkan

lisense - lesen (utk silahkan dapatkan lisensinya - UNTUK MENDAPATKAN LESEN SAH MEMANIPULASI CD ITU).

mau/hendak - nak (aku mau coba yang ini - aku nak try yang ini ) … dll… ^_^

*Sebelumnya tidak ada maksud atau apapun yang terbesit selain dari sebatas berbagi / share informasi saja… ^_^

Posted in Label: | 0 komentar

Nungkar dan Nakir

“Tiap-tiap yang bernyawa pasti merasakan maut(mati)…” Al-Ankabut [29]: 57

Betapa banyak dikalangan kamu Muslimin yang membahas & mengkaji tentang kematian dan kematian atau kehidupan sesudah mati, akan tetapi ketika berakhirnya majelis ilmu tersebut, maka pada saat itu juga berakhir pulalah ingatan mereka dengan sesuatu yang selalu mengintai mereka yaitu Maut.

Apa dan bagaimana bisa seperti itu…? Diriwayatkan oleh Abu Hadbah Ibrahim bin Hadbah mengatakan : Anas bin Malik menuturkan kepada kami, ia mengatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para pengiring jenazah disertai oleh seorang malaikat. Mereka bersedih dan berduka hingga memasukkannya ke dalam kubur itu. Ketika mereka kembali untuk pulang, maka malaikat mengambil segenggam tanah lalu melemparkannya (kearah rombongan jenazah yg tadi pulang) sambil mengatakan, ‘Kembalilah ke rumah-rumah kalian, semoga Allah melalaikan kalian terhadap jenazah kalian.’ Dan merekapun akhirnya melalikan jenazah mereka dan kembali berjual beli, seolah-olah mereka bukan bagian darinya dan dia bukan bagian dari mereka.

Dari hadist di atas, jelas bagi seorang mu’min agar dapat mengambil pelajaran untuk pandai-pandai mengingat mati, bahkan di dalam satu riwayat dikatakan sekurang-kurangnya manusia itu hendaknya mengingat mati sebanyak 20x sehari semalamnya. Tahukan Anda bagaimana Dahsyatnya Sakaratul Maut itu….? Al-Muhasibi menyebutkan dalam Ar-Ri’ayah, bahwa Allah SWT bertanya kepada Ibrahim, “Wahai kekasihKu, bagaimana pendapatmu mengenai kematian (setelah sebelumnya Ibrahim dikabulkan permohonannya untuk merasakan maut), Beliau menjawab : ‘Seperti besi yg dipanaskan yang ditaruh di atas kain wol yang basah, kemudian ditarik’. Kemudian Allah berfirman ‘Sesungguhnya Aku telah memudahkannya atasmu, wahai Ibrahim’ . kemudian, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Abi Syaibah dari Jabir bin Abdillah, dari Nabi SAW, beliau bersabda : ‘kisahkan tentang Bani Isra’il, sebab di tengah-tengah mereka terdapat berbagai keajaiban.’ Kemudian beliau bercerita kepada kami, dengan sabdanya yang mulia :

Segolongan dari bani Israil keluar untuk mendatangi salah satu perkuburan mereka, lalu mereka mengatakan, ‘Seandainya kita sholat 2 rokaat dan berdo’a kepada Allah, niscaya Dia akan menghidupkan sebagian orang yang telah mati untuk memberitahukan kepada kita tentang kematian.’ Merekapun melakukannya. Ketika mereka dalam keadaan demikian, maka tiba-tiba muncul seorang yang berambut putih, berwarna hitam kecuali sedikit, diantara kedua matanya terdapat bekas-bekas sujud, lalu bertanya, ‘Wahai orang-orang, apakah yang kalian inginkan dariku? Aku telah meninggal sejak 100 tahun yang lalu dan masih belum hilang dariku panasnya kematian hingga sekarang. Karena itu, berdo’alah kepada Allah agar mengembalikanku sebagaimana semula.’ ’

Nah, kisah-kisah di atas hanya segelintir saja dari peristiwa-peristiwa Ghaib yang di beritakan kepada manusia dan masih banyak lagi yang tidak diberitakan kepada manusia.

Kemudian, setelah anak Adam itu mati, maka alam ke-3 pun yaitu alam kubur menunggu kedatangan si Mayit. Kemudian, setelah sebelumnya si-mayit dimandikan dan dikafani para rombongan jenazahpun berangkat untuk mengantarkan jenazahnya. Tatkala dalam perjalannya ke liang lahat, maka dikisahkan bahwa apabila si mayit adalah seorang yang beriman, maka roh yang mengikuti jenazahnya akan berkata kepada rombongan jenazah meskipun rombongan itu tidak bisa mendengarnya, maka si mayitpun berkata : ‘cepatlah antarkan aku, … cepatlah antarkan aku…’, seolah-olah baginya rombongan tersebut berjalan sangat lamban sekali, hal ini disebabkan karena roh orang yang beriman itu sudah mendapatkan kabar gembira akan ni’mat-ni’mat kubur yang akan didatanginya nanti, akan tetapi jika si mayit itu adalah seorang yang tidak beriman, maka ia akan berteriak-teriak kepada rombongan jenazah agar melalai-lalaikan pemberangkatan jasadnya karena roh itu, sudah mengetahui sebelumnya bahwa di dalam kuburnya sudah disiapkan azab-azab kubur yang pedih dan dahsyat baginya.

Sesampainya di tempat penguburan, mayit pun kemudian diletakkan ke dalam liang lahat, sambil membukan pocong (tutup kepala mayit) dengan menghadapkannya ke arah kiblat. Setelah itu, tanahpun dikeruk kembali untuk menguburkan si mayit, sehingga satu-satunya bekal yang ia bawa pulang hanyalah amalannya saja, sebagaimana sabda Beliau SAW yang diriwayatkan oleh Anas Bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda: Ada 3 hal yang mengikuti mayit; yang dua kembali dan yang satu tetap bersamanya. Mayit diikuti oleh keluarganya, hartanya dan amalannya. Keluarga dan hartanya akan kembali, sedangkan amalnya tetap bersamanya.

Setelah prosesi penguburan selesai, maka rombonganpun pulang ke rumahnya masing-masing meninggalkan si mayit sendirian di dalam kuburnya. Dikabarkan juga bahwa, mayit bisa mendengar suara terompah kaki orang-orang yang pulang setelah mengantarnya.

Dari sini alam kuburpun dimulai. Sebelum si mayit didatangi Malaikat Mungkar dan Nakir yang kejam dan bengis, bahkan diriwayatkan ketika Isra’ Mi’raj, Nabi pernah bertanya kepada Jibril as, beliau bertanya : ‘Wahai Jibril, siapakah itu?’ Ia menjawab, ‘Mungkar dan Nakir yang mendatangi setiap manusia ketika dimasukkan dalam kuburnya seorang diri.’ Nabi bertanya lagi, ‘Wahai Jibril, sebutkan tentang keduanya untukku!’, Ia menjawab, ‘Baiklah, tanpa aku menyebutkan kepadanya tentang tinggi dan besarnya, suara keduanya seperti petir yang menggelegar, penglihatannya serperti kilat yang menyambar, taring-taring keduanya seperti besi, luapan api keluar dari mulut keduanya, begitu pula pada tenggorokan dan penglihatan keduanya. Keduanya dapat menyapu bumi dengan rambutnya, melubangi bumi dengan kuku-kuku keduanya. Masing-masing dari keduanya membawa gada (tiang dari besi), yang seandainya semua manusia yang ada di bumi ini berkumpul untuk menggerakkannya saja, niscaya mereka tidak akan mampu, keduanya mendatangi manusia, ketika diletakkan di dalam kuburnya dan ditinggalkan sendirian dan mendudukkan si mayit dalam kuburnya dengan seizin Allah SWT. Lalu keduanya membentaknya dengan bentakan yang mampu meremukkan tulang-tulangnya dan melepaskan anggota badan dari persendiannya, sehingga ia jatuh pingsan, kemudian di dudukkan lagi dan barulah memulai untuk bertanya yang apabila ia bisa menjawab, maka keselamatan atas si mayit, akan tetapi apabila tidak, maka ia akan dipukulkan dengan gada itu hingga pertanyaannya selesai, dengan ditambah siksaan-siksaan lain yang siap menimpanya. Naudzubillah summa naudzubillah.

Sebelum itu semua, terlebih dahulu ia akan didatangi oleh Malaikat Ruman untuk meminta kepada si mayit agar menuliskan semua amalan-amalan apa saja yang pernah ia lakukan selama hidup di dunia baik itu amalan baik maupun amalan yang buruk. Ia sebelumnya mengitari sekeliling kubur lalu kemudian mengatakan, ‘Wahai hamba Allah, tulislah amalanmu. Ia menjawab, ‘aku tidak punya dawat dan kertas.’ Kata malaikat, ‘itu kertasmu, tintamu peluhmu, penamu jarimu.’ Lalu dipotongkan untuknya sepotong dari kain kafannya. Kemudian hamba mulai menulis, meskipun ia tidak bisa menulis semasa hidup di dunia. Ketika itu, ia teringat kebijakan-kebijakannya dan keburukan-keburukannya seperti satu hari saja. Kemudian malaikat melipat potongan itu dan mengaitkannya di lehernya.’. Barulah setelah itu datang 2 Malaikat seperti yang dijanjikan oleh Allah ‘azza wazalla dan Rasulnya Muhammad SAW dibanyak surat dan hadist-hadist yang shohih.

Sebagai penutup, ada baiknya terlebih dahulu kita cermati hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. berikut bahwa Rasulullah SAW bersabda :

‘Hamba yang telah mati, apabila telah dimasukkan dalam kuburnya, lanjut Nabi, ‘keluarganya mengatakan, ‘Wahai Tuanku (si mayit), wahai yang mulia, wahai amir (pemimpin)’. Kata beliau selanjutnya, ’Maka malaikat mengatakan, ‘Dengarlah apa yang mereka ucapkan. Apakah kamu seorang tuan?, seorang amir?, dan seorang yang mulia?’ Kata Nabi, ’ Mayit itupun mengatakan, ‘Duhai, sekiranya mereka diam.’ Lalu ia dihimpit sehingga tulang-tulang rusuknya saling bersilangan.

Hadist di atas menunjukkan bahwa mayit bisa diadzab disebabkan karena tangisan/ratapan keluarga kepadanya. Oleh karena itu, hendaklah anggota keluarga yang ditinggalkan tetap sabar dalam coba-cobaan yang diberikan Allah kepada hamba-hambanya. Wahai saudaraku seiman, adakah bekal yang engkau akan bawa pulang ke sana?, apa lagi yang menghalangimu untuk segera beramal dengan sebenar-benarnya amalan..?, kalau bukan engkau sendiri yang mengingatkan hatimu akan maut, lalu siapa lagi..? apakah harus menunggu anggota keluarga kita yang berpulang kerahmatNya..? atau berpulang kepada murkaNya..?

Mudah-mudahan Allah SWT dengan sifatnya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang memberikan kita taufiq dan hidayah agar tetap tegar dalam menghadapi itu semua. Wallahhu a’lam bish- shawwab.

Posted in Label: | 0 komentar

Tuhan tidak ada ??

Seorang konsumen datang ke tempat tukang
cukur untuk memotong rambut dan
merapikan kumisnya.

Si tukang cukur mulai memotong ram but
konsumennya dan mulailah terlibat
pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan
berbagai variasi topik pembicaraan, dan
sesaat topik pembicaraan beralih tentang
Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak
percaya Tuhan itu ada”.

“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal
si konsumen.

“Begini, coba Anda perhatikan di depan
sana , di jalanan… untuk menyadari
bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit
ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang
Maha Penyayang akan membiarkan ini semua
terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak,
tapi tidak merespon karena dia tidak
ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan
pekerjaannya dan si konsumen pergi
meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan
ruangan itu dia melihat ada orang di
jalan dengan rambut yang panjang,
berombak kasar (mlungker-mlungker-
istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang
tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor
dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur
dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya
TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok
bisa bilang begitu ??”.
“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan
barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika
ada, tidak akan ada orang dengan rambut
panjang yang kotor dan brewokan seperti
orang yang di luar sana “, si konsumen
menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap
ada!”, sanggah si tukang cukur.
” Apa yang kamu lihat itu adalah salah
mereka sendiri, kenapa mereka tidak
datang ke saya”, jawab si tukang cukur
membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.
“Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi… orang-orang
TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK
MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan
tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!

JIKA KAMU BERPIKIR TUHAN ADA , TERUSKAN
INI KE ORANG LAIN!!!
JIKA TIDAK, HAPUS SAJA !!!

(from : R420r’s webblog)

Posted in Label: | 0 komentar

Anak durhaka

Ada seorang anak lelaki tunggal, hanya saja mulutnya suka bicara kotor dan kasar. Dia selalu melemparkan celaan dan mengumpat orang tuanya tanpa memperhatikan perasaan mereka, sering durhaka, dan meremehkan ajaran agama Islam. Bahkan, tidak pernah taat atau memuliakan keduanya. Selalu saja menyakiti hati dengan kata-kata yang pedas. Kedurhakaannya semakin meningkat setelah ayahnya meninggal dunia. Ia berhati kasar terhadap sang ibu. Ibunya yang menderita ini selalu saja menyampaikan nasihat kepada anak tunggalnya agar tidak berkawan dengan teman-teman yang buruk akhlaknya karena mereka itulah yang menyebabkan anak tunggalnya jauh dan ajaran agama, tidak berakhlak mulia, ketinggalan pelajaran, dan sifat jelek lainnya.

Namun, anak tunggal ini tidak pernah mendengar nasihat ibunya. Bahkan, melemparkan kata-kata menyakitkan yang keluar dari hati yang keras membatu. Jika ibunya tidak berhenti menasihatinya, maka ia mengancam akan lapor kepada paman-pamannya agar mereka memberi pelajaran kepada ibunya. Namun, ia malah mencela paman dan bibinya, padahal ia telah berumur 24 tahun. Usia yang tidak seorang pun bisa mengendalikan keinginannya sebab ia dapat melawan siapa saja.

Semakin hari ia semakin durhaka kepada ibunya dengan melemparkan kata-kata kotor dan menyakitkan. Suatu hari saat setan telah berhasil menguasai nafsunya, ia mengambil sandal dan melemparkannya ke arah ibunya tanpa perasaan dosa atau bersalah. Sandal itu tepat mengenai punggung si ibu. Kemudian, si ibu menangis dan menyesali nasibnya. Saking sakitnya, si ibu menyumpahi anaknya, walaupun dengan bercucuran air mata. Pada tengah malam anak yang durhaka itu baru pulang ke rumah setelah bermain-main dengan kawan-kawannya yang jahat, lalu masuk kamar dan tidur pulas.

Keesokan harinya, ketika ia bangun tidur, tiba-tiba ia tidak dapat menggerakkan tangan kanannya.... Tangan yang diguna­kan untuk melempar ibunya dengan sandal. Ya benar, sama sekali tangannya tidak dapat digerakkan!! Tangan kanannya lumpuh. Kemudian, ia menutup pintu kamar tidurnya dengan keras dan menangisi nasib dirinya atas perbuatan dosanya ter­hadap sang ibu. Mengetahui musibah yang menimpa anak tung­galnya, si ibu merasa kasihan karena tidak bisa berbuat apa-apa, lalu beliau mendoakan agar Allah memberi kesembuhan kepada anak tunggalnya.

Bagaimana bisa terjadi sehingga anak itu tega melempar ibu kandungnya dengan sandal? Sesungguhnya manusia yang paling bodoh sekalipun tidak mungkin melakukan perbuatan dosa seperti itu. Hal tersebut tidak dilakukan manusia terhadap binatang kesayangannya karena belas kasih! Sudah hilangkah ajaran agama dan hati nuraninya?

Padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang hamba-Nya untuk berkata "ah" kepada kedua orang tuanya, dan agar berlemah lembut dan sopan-santun terhadapnya. Bagaimana nasib seseorang yang berbuat dosa terhadap kedua orang tuanya, seperti, melemparnya dengan sandal? Apakah mungkin dikatakan ia masih memegang nilai-nilai Islam? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

''Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya. Ibunya mengandungnya dengan susah-payah dan melahirkannya dengan susah­ payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya ada­lah 30 bulan sehingga apabila dia telah dewasa dan umur­nya sampai 40 tahun, ia berdoa, 'Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada Ibu-bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang salih yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. "(Al-Ahqaf: 15).

(from : Kisahislam.com)

Posted in Label: | 0 komentar

Ya...waktu ujian lah...?

Kapan sih warung makan ’n’ tempat-tempat ’nongkrong’ pada sepi ?

(ya...waktu ujian donk..?)

Kapan sering dijumpai mahasiswa yang berjalan sambil membaca ?

(ya...waktu ujian donk..?)

Terus, kapan fotocopy-an penuh desak-desakan ?

(ya...waktu ujian donk..?)

Kalo mimpinya selalu ngingatin contekan jawaban kapan hayo ?

(ya...waktu ujian donk..?)

Kapan toilet-toilet jadi penuh kertas-kertas kopekan mahasiswa bandel ?

(ya...waktu ujian donk..?)

Kapan hayo baru inget ama temen yang rajin ?

(ya...waktu ujian donk..?)

Kapan mahasiswa dibilangin suu..perrr goblok kalo bolos ?

(ya...waktu ujian donk..?)

Kapan ya paling enak bilang ’ngopy bahan donk !

(ya...waktu ujian donk..?)

Kapan mahasiswa baru betul-betul serius dengan materi kuliahnya ?

(ya...waktu ujian donk..?)

Waktu kapan yang paling pas buat lembur-lemburan ?

(ya...waktu ujian donk..?)

Yang paling puenting....Kapan ada ide untuk buat postingan ini ?

(ya...waktu ujian donk..?)

Posted in Label: | 0 komentar

Ustadznya kok mahal ya...?

...lucu ya..., judulnya ... tapi ya...ini kenyataan lho..., kalau sedikit mau lebih tahu dan ndak pura-pura ndak mahu tahu..., ya..ini lumrah / wajar. Dalam artian bahwa bukan sekian rupiah yang kita bayarkan atas jasanya, sekali lagi bukan membayar jasa yang ia berikan, tapi sebagai pengganti atas waktu yang telah ia luangkan bersama kita, sebatas membayar waktu duduk-duduk ia dengan kita, karena tentu akan tidak baik jika kita mengganggu kewajibannya sebagai kepala rumah tannga dalam mencari nafkah keluarganya, nah...tentunya dengan kita menahan ia bersama kita, maka sewajarnyalah kita memberikan pengganti walaupun tidak sebarapa atas waktunya. Pengertiannya sebatas itu saja...jelas kan ya...^_^

Walaupun terkadang ada ustadz yang secara tegas menolak ’bingkisan’ yang diberikan dengan alasan ’apa yang diberikan Allah nantinya jauh akan lebih baik dari apa yang akan saya dapatkan sekarang ataupun kalimat-kalimat serupa yang semisal dengan ini.

Maklum lah...masa...untuk ilmu-ilmu dunia yang sifatnya fadhu kifayah kita rela bayar mahal, ratusan hingga jutaan rupiah, sedangkan ilmu Ad-diin (Agama) dengan sifatnya fardhu ’ain (wajib atas tiap-tiap muslim) kita enggan ... atau atau seperti belajar bahasa Inggris yang biayanya lumayan tinggi jika dibandingkan dengan belajar Bahasa Arab bahkan ada yang gratis malahan, walaupun kita tahu kalo bahasa ini adalah bahasa tersermpurna yang pernah ada hingga detik ini. Memahaminya sama dengan memahami agama Islam dan bisa dibayangkan betapa indahnya bisa memahami AL-qur’an lantaran kita faham dengan bahasa Arab..sholat bisa lebih khusyu’, do’a-do’a yang diucapkan juga bisa lebih dihayati....ndak sekedar pengucapan, tapi dengan pemaknaannya.

Tapi, (sebenarnya permasalahannya di sini)...ada ustadz-ustadz kondang di tanah air yang membayar waktunya itu sama dengan biaya hidup selama 1 tahun....? wao...w, kok bisa..? ya..tentu saja bisa....padahal kalau kita teliti dengan ’ilmu, maka kita akan menjumpai bahwa mereka masih kurang dan kalah dalam ke’ilmuannya dibadingkan ustadz-ustadz kita yang tidak tampil di layar-layar kaca... tapi begitulah...sebagian kaum muslimin rela membayar mahal walaupun mungkin sekedar pamor yang ia dapatkan, sementara masalah ’ilmu itu nomer-16....___ ya...mudah-mudahan Allah SWT memberikan kita hidayah dan bimbingannya agar bisa memaksimalkan apa-apa yang ada pada kita untuk hal-hal yang lebih bermanfaat....Amin. ^_^

Posted in Label: | 0 komentar