Jangan Dekati Zina .... !

Seburuk-buruk kejadian tentang masalah zina seperti apa yang di sebutkan oleh Ibnu Jauzi rahimahullahu ta’la di dalam kitabnya : dzhammul hawa yaitu ringkasannya sbb :

Seorang pemuda dipusingkan oleh suatu perkara, selama 3 hari bermimpi dengan mimpi yang sama yang membuatnya tidak bisa tidur, yaitu kuburan-kuburan yang ada di dekat rumahnya seakan-akan terbongkar lalu datanglah orang-orang kubur tersebut bangkit mendatangi pemuda ini, yaitu mereka meminta agar pemuda ini berupaya agar menggagalkan rencana penguburan jenazah seorang wanita yang sebentar lagi akan dimakamkan di situ karena tidak kuatnya mereka menahan bau busuk yang akan mereka terima dikuburan tersebut jika jenazah wanita itu dikuburkan bersama dengan mereka. Sehingga pemuda ini bingung, 3 hari berturut-turut pasti ada apa-apa, lalu ia berangkat ke kuburan tersebut dan bertemu dengan tukang penggali kubur seranya bertanya : ‘wahai bapak, adakah orang yang akan dikuburkan hari ini di tempat ini?’ maka dijawab oleh bpk itu : ‘Benar, akan ada seorang wanita kaya raya yang meninggal barusan, mereka telah membeli tempat ini dengan harga yang sangat maha, karena banyak tempat-tempat yang tidak menerima dia’ , lalu pemuda ini menceritakan perkara mimpinya itu kepada si penggali kuburan ini sehingga membuat bapak penggali kuburan terheran-heran dan akhirnya mereka sepakat bahwa mereka juga menolak jenazah wanita yang hendak menempati tanah perkuburan tersebut.
Membuat pemuda tersebut penasaran dan ingin tahu siapakah gerangan wanita yang membuat takut penduduk kubur dengan dosa-dosa yang menduduk kubur juga lakukan, akan tetapi kenapa mereka lebih takut dengan dosa dari si wanita kaya raya ini, sehingga pemuda inipun datang ke tempat ta’ziyah wanita kaya tersebut, ia dapati disana orang yg hadir sangat ramai & dilihatnya keranda jenazah wanita tsb sudah diberangkatkan menuju ke kuburan lain yang ada menerimanya, tentunya dengan harga yang tidak kalah mahalnya.
Kemudian, pemuda ini melihat ada 2 orang laki-laki, 1 yg tua dan 1 lagi yang muda dan gagah, sepertinya lelaki yg muda tersebut adalah anak jenazah wanita itu dan memang benar ketika pemuda ini bertanya kepadanya, lalu kemudian pemuda ini menceritakan perihal mimpinya, sehingga anak tersebut juga ikut penasaran seraya berkata : “sesungguhnya saya penasaran dengan cerita engkau, akan tetapi saya tahu satu-satunya orang yang mengerti tentang apa-apa yang dilakukan oleh ibu saya adalah dayang yg sudah kami anggap sebagai orang tua kami” , maka berangkatlah 2 orang tersebut meninggalkan acara itu dan akhirnya bertemu dengan nenek / dayang ini. Lalu anak ini bertanya : ‘wahai nenek, apa yang telah dilakukan, sehingga pemuda ini bermimpi yang tidak-tidak terhadap ibu?’ dengan desakan sang cucu, sehingga dayang ini akhirnya mau angkat bicara, ‘demi Allah wahai anakku, sebanyak dosa dan ma’siat yg dilakukan ibumu, ada 3 yg nenek paling takutkan Allah tidak mengampuninya’ kemudian anak ini mendesak : ‘apa itu wahai nenek, ceritakanlah..?’ kemudian dayang ini melanjutkan : ‘sesungguhnya ibumu adalah wanita yang tidak pernah puas dengan laki-laki, ayahmu ketika di toko/kedai sedang sibuk melayani tetamu, tidak berselang 1 atau 2 hari maka telah datang di kamar ayahmu 2 atau 3 laki-laki serentak utk melayani nafsu bejat ibumu, begitulah, sampai karena perzinaan tersebut lahirlah engkau wahai anakku, engkau bukanlah anak dari ayahmu, akan tetapi engkau adalah semua gabungan sperma laki-laki yang telah menjamah ibumu’.
‘lalu, apa lagi nek, apa lagi yg dilakukan oleh ibu?’, nenek itu melanjutkan : ‘setelah engkau dilahirkan, ia sangat mencintai engkau, kemudian engkaupun tumbuh dan tumbuh, menjadi seorang remaja yg gagah, lalu suatu hari ibumu datang dan mengejutkan nenek, bahwa ia tidak sabar lagi dengan engkau, pandangannya sekarang bukanlagi pandangan seorang ibu kepada anaknya, akan tetapi pandangan seorang wanita kepada laki-laki lain, lalu nenek ingatkan ia, ittakillah, bertaqwalah wahai fulanah, tidak cukupkah engkau terhadap laki-laki yang datang secara serempak kerumah suamimu?’ lalu wanita ini menjawab : ‘wahai ibu, biarkanlah saya yg akan menanggung semua dosa itu, akan tetapi saya sudah tidak sabar lagi dengan ketampanan dan kejantanan anak itu, izinkan saya ibu untuk bisa menjamahinya‘ ‘maka nenekpun mencari siasat dan kilah bagaimana caranya agar engkaupun jatuh ke pangkuannya, maka nenek ajarkan engkau tulis dan baca agar dapat bercinta dengannya (ibumu) dengan surat yg ditulis ibumu dan membuat janji di suatu malam dalam keadaan listrik dimatikan yg kemudian menghasilkan perzinaan, sekali, dua kali yg itu berlanjut selama berbulan-bulan sampai akhirnya ibumu hamil dan mengandung.’
‘ibumupun gundah, dan dia datang kepada nenek dan bertanya apa yang harus ia lakukan?, maka nenek katakan kepadanya, gugurkanlah janin tersebut, selamatkan wajahmu dari murka suamimu akan tetapi ibumu menolaknya dan dia bertakad utk membesarkan bayi yg ada dlm perutnya itu, lalu ibumu minta permisi kepada ayahmu dengan berdalih bahwa ia rindu akan kampungnya dan agar diizinkan pulang, sampai akhirnya ia melahirkan di sana anakmu sekaligus adik kandungmu setelah dilahirkan, iapun kembali pulang dan kembali melakukan kebiasaan buruknya tersebut. Anak tersebut berkembang menjadi gadis yg cantik jelita, kemudian ibumu berkata kepada nenek, wahai dayang, sesungguhnya anak ini telah menjadi gadis, dan saya inginkan dia tinggal di rumah saya (rumah suamiku), maka nenek berkata, ittaqillah , takutlah engkau kepada Allah, bagaimana bisa engkau membawanya sedangkan itu adalah aib yg takut nanti terbongkar oleh suamimu, ‘tidak ne, harus ada jalan agar ia bisa tinggal bersamaku, aku akan katakan dia adalah budak/pembantuku, sehingga ia diperbolehkan tinggal di rumah suamiku’ .
Setelah berapa lama, datang lagi wanita ini kepada dayang tersebut, dan ia mengatakan, ‘wahai nenek, satu lagi yg harus saya rencanakan’, ‘apa itu?, tidak cukuplah segala dosa dan ma’siat yg engkau lakukan salama ini?’, dia (wanita) ini mengatakan, ‘wahai nenek, saya harus menjodohkan anak saya tersebut dengan anak saya tersebut (anak hasil perzinaan pertama dengan anak perzinaan yg lainnya), kata nenek : ‘kenapa engkau jodohkan?, bukankah itu anaknya, bukankah itu haram baginya’, maka wanita ini juga berkata : ‘wahai ibu, sesungguhnya saya tidak tega wanita ini jatuh ke tangan laki-laki yg lain‘ .
Kemudian berkata nenek itu kepada anak yg bertanya ini, : ‘wahai anakku, dialah sekarang istrimu dan dia adalah ibu dari anak-anakmu yg engkau telah menikahi adik sekaligus anakmu’.
Mendengar itu, pemuda ini langsung pingsan tidak sadarkan diri.
Selesai.


Itulah yang di disebutkan oleh Asy-Syeikh Ibnu Jauzi dalam kitabnya dzhammul hawa yaitu seburuk-buruk zina, lihat, bagaimana suatu zina akan melaharikan perzinaan yang lainnya.
Mudah-mudahan peristiwa ini dapat menjadi ibrah / pelajaran bagi kita untuk benar-benar tidak mendekati zina, apalagi melakukannya.
Wallahu a’lam bis ssawaf.

Dari kajian Ust.Armen – Jangan dekati zina (c).

Posted in Label: | 0 komentar